Motor Honda Spacy 125 tahun 1987. Foto: Fitra Andrianto/kumparanBuat yang enggak tahu pasti mengira motor ini adalah motor China. Namun siapa sangka, skutik yang wujudnya unik ini adalah Honda Spacy 125 lansiran tahun 1987.Motor matik bergaya klasik ini dibangun ulang oleh Adega Anggayasta, Founder Kalcer Skuter sekaligus pemilik bengkel motor Rainbow Moto Builder. Adega bilang, butuh waktu 8 bulan untuk merestorasi motor lawas yang kini tampil kalcer.“Sebenernya yang lama itu nunggu part datang, kadang-kadang beberapa pesan dari Jepang karena part-nya enggak ada yang sama di di Indonesia,” ujar Adega kepada kumparan beberapa waktu lalu.Sejumlah peserta mengikuti acara kumparan On The Road dari Pos Bloc Jakarta hingga kantor kumparan, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanMenurutnya, beberapa komponen memang bisa diakali dengan parts lokal. Namun sebagian besar tetap harus dipesan atau mencari copotan langsung dari Jepang.“Misalnya kayak CVT, kita ubah semua dari mulai mangkok pakai bahan Vario tapi di-custom, dibubut dan disesuaikan sama punya Spacy ini,” jelasnya.Namun, untuk bagian mesin tidak bisa dimodifikasi lantaran posisi mesinnya yang tegak tidak ada persamaan dengan skutik Honda yang ada di Tanah Air. Adega juga harus memesan part asli karena selain tidak ada bagian yang kompatibel di Indonesia Ia juga ingin memastikan motor ini kembali ke wujud originalnya.Motor Honda Spacy 125 tahun 1987. Foto: Fitra Andrianto/kumparanBeberapa komponen penting yang didatangkan langsung dari Jepang di antaranya seher, blok atas, rantai keteng, hinga fuel pump. Komponen tersebut Ia cari langsung di negara asalnya, Jepang“Dia kan sudah pakai radiator, jadi fuel pump-nya juga harus diganti,” kata Adega.Proses ini membuat restorasi memakan waktu panjang, meski beberapa komponen lain seperti CVT bisa menyesuaikan dengan part Vario. Kesulitan lain justru datang dari sektor kaki-kaki. Shockbreaker depan Honda Spacy 125 memiliki model yang lebih kecil dan sangat langka.“Sementara kita pakai punyanya C70, cuma masih kurang enak karena kependekan. Aslinya mirip C70, tapi di Jepang pun juga susah nyarinya,” ungkapnya.Motor Honda Spacy 125 tahun 1987. Foto: Fitra Andrianto/kumparanUntuk bodi, Adega mengaku masih bisa melakukan perbaikan karena bentuknya tidak terlalu rumit. Selain itu kondisi bodi saat dipinang masih dalam kondisi sempurna.Honda Spacy 125 milik Adega ini merupakan unit keluaran 1987 yang diberi sentuhan decal bertuliskan “Tokyo” sebagai ciri khas personal. Menariknya, motor ini disebut sangat jarang ditemui di Indonesia.“Kalau enggak salah ada satu yang model pop-up di Bandung, tapi sekarang enggak tahu tuh masih ada apa enggak. Di forum-forum pun belum ada yang posting,” ujarnya.Lebih lanjut Adega cerita, motor ini masuk ke Indonesia lewat Batam dengan kondisi yang tidak terawat, namun memiliki jarak tempuh yang masih tergolong rendah, hanya 23 ribu kilometer. Meski begitu, motor ini tidak dilengkapi dokumen resmi karena statusnya CBU (Completely Built-Up) dari Jepang era 1980-an.“Dari awal memang enggak ada surat-suratnya,” kata Adega.Motor Honda Spacy 125 tahun 1987. Foto: Fitra Andrianto/kumparanMenariknya, meski belum rampung sempurna, motor langka ini sudah dilirik para kolektor. Adega mengaku sudah ada yang menawar hingga Rp 40 juta.“Sudah beberapa yang nawar, ada yang Rp 30 juta, ada yang Rp 40 juta. Tapi kalau ada yang mau saya lepas di Rp 50 juta mungkin,” ungkapnya sambil tertawa.Motor Honda Spacy 125 tahun 1987. Foto: Fitra Andrianto/kumparanUntuk sementara, ia masih ingin menikmati hasil restorasi yang panjang ini sebelum memutuskan untuk melepasnya. Proses restorasi pun sempat diwarnai drama. Saat pertama kali dibawa ke acara Parjo di Cibis, Jakarta, mesin sempat overheat dan mati di tengah jalan.“Itu ngebul, abis itu enggak bisa nyala. Ternyata fuel pump-nya harus ganti karena sirkulasi air radiator ke mesin enggak jalan,” cerita Adega.Setelah mengganti komponen tersebut, sistem pendinginan kini sudah normal, membuat Spacy 125 langka ini kembali bisa diajak melaju dengan aman.