Warga Palestina yang mengungsi dari Gaza utara akibat operasi militer Israel, bergerak ke selatan setelah pasukan Israel memerintahkan penduduk Kota Gaza untuk mengungsi ke selatan, di Jalur Gaza tengah, Sabtu (20/9/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERSPara menteri luar negeri Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Indonesia, Pakistan, Turki, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan bersama menyambut kepemimpinan dan upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina.Dalam pernyataan tersebut, para menteri yakin terhadap kemampuan Trump untuk menciptakan perdamaian, dan juga menyoroti pentingnya kemitraan dengan Amerika Serikat dalam menjaga stabilitas di kawasan.Pernyataan tersebut juga menegaskan kesiapan para menteri untuk bekerja sama secara konstruktif dengan AS dan pihak-pihak terkait guna menyelesaikan dan mengimplementasikan perjanjian tersebut dengan cara yang menjamin perdamaian, keamanan, dan stabilitas bagi masyarakat di kawasan tersebut.Seorang anak mengibarkan bendera Palestina sambil berjalan melewati reuntuhan bangunan di kamp pengungsi Bureij, Jalur Gaza tengah, Senin (22/9/2025). Foto: Eyad BABA / AFPPara menteri juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan Washington dalam perjanjian komprehensif untuk mengakhiri perang Gaza. Selain itu, menjamin bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Jalur Gaza, mencegah pengungsian warga Palestina, mengamankan pembebasan sandera, dan menciptakan mekanisme keamanan yang menjamin keselamatan semua pihak.Pernyataan tersebut juga menyerukan penarikan penuh Israel, rekonstruksi Gaza, dan pembentukan proses perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara. "Dalam kerangka ini, Gaza akan sepenuhnya bersatu dengan Tepi Barat dalam sebuah negara Palestina sesuai dengan hukum internasional, yang digambarkan oleh para menteri sebagai kunci untuk mencapai stabilitas dan keamanan regional yang langgeng," demikian keterangan tersebut.Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East atas undangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) waktu setempat. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat PresidenSebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East atas undangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.Pertemuan itu digelar di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, pada Selasa (23/9) waktu setempat. Selain Prabowo, pertemuan itu juga dihadiri secara terbatas oleh negara-negara yang dipandang dapat membantu mewujudkan proses perdamaian di Timur Tengah.Dalam pengantarnya, Trump menekankan pentingnya forum ini bagi upaya perdamaian di Timur Tengah. Ia juga menegaskan tekadnya untuk segera menghentikan konflik dan memastikan pembebasan sandera."Ini akan menjadi pertemuan yang sangat penting. Pertemuan ini akan mempertemukan para pemimpin besar dari bagian dunia yang sangat penting, yaitu Timur Tengah. Dan kita ingin mengakhiri perang di Gaza. Kita akan mengakhirinya," ujar Presiden Trump membuka pertemuan dalam keterangan dari Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden.Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East atas undangan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) waktu setempat. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat PresidenSelain Indonesia dan Amerika Serikat, hadir pula Emir Qatar Syekh Tamim ibn Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdoğan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Persatuan Emirat Arab Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Negara-negara tersebut dipandang Presiden Trump memiliki pengaruh besar dan kontribusi nyata bagi upaya perdamaian kawasan.Pertemuan ini menandai langkah diplomatik penting yang diharapkan mampu menghasilkan kesepakatan konkret bagi penghentian konflik, pembebasan sandera, serta pemulihan kehidupan damai di Gaza dan kawasan Timur Tengah.Pertemuan ini juga membahas mengenai rencana perdamaian untuk Gaza, termasuk dukungan bagi pembangunan kembali Gaza setelah perdamaian tercapai. Pada kesempatan ini Presiden Prabowo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk mendukung semua upaya bagi perdamaian, khususnya pengiriman pasukan perdamaian untuk stabilitasi situasi di Gaza yang juga akan memungkinkan pembangunan kembali Gaza.