Arab Saudi Diperkirakan Naikkan Harga Minyak Mentah untuk Kawasan Asia

Wait 5 sec.

Ilustrasi minyak mentah. Foto: Anan Kaewkhammul/ShutterstockArab Saudi diperkirakan akan menaikkan harga jual resmi atau Official selling Price (OSP) minyak mentah untuk pembeli Asia pada November 2025. Kenaikan ini mengikuti penguatan tolok ukur minyak mentah Timur Tengah, meskipun pasokan global yang bertambah berpotensi membatasi besarnya kenaikan.Menurut survei Reuters terhadap enam sumber kilang, harga Arab Light, minyak andalan Saudi, diperkirakan naik 20-40 sen per barel, menjadi sekitar USD 2,40-USD 2,60 per barel di atas rata-rata Oman atau Dubai. Sebelumnya, harga Arab Light dipatok sebesar USD 2,20 per barel pada Oktober.Untuk jenis lain, harga Arab Extra Light diperkirakan naik 30-40 sen ke kisaran USD 2,80-USD 2,90, sementara Arab Medium diproyeksi bertambah 30-50 sen menjadi USD 2,05-USD 2,25. Arab Heavy akan mengalami kenaikan tertinggi, yakni 30-60 sen, dengan estimasi November berada di USD 0,70-USD 1,00 per barel.Perkiraan kenaikan ini sejalan dengan penguatan cash Dubai, yang bulan September naik rata-rata 52 sen per barel terhadap swaps. Premi mencapai USD 3,63 per barel pada 15 September, level tertinggi enam bulan, dipicu risiko sanksi lebih lanjut terhadap minyak Rusia dan Iran.Namun, momentum mengendur setelah Irak Kurdistan melanjutkan ekspor minyak, menimbulkan kekhawatiran banjir pasokan.Seorang responden survei menyebut, Arab Saudi cenderung menahan diri dari kenaikan harga yang terlalu besar karena masih berlangsung negosiasi kontrak jangka panjang 2026 dengan pembeli Asia. Selain itu, lonjakan biaya pengiriman membatasi kemampuan kilang membayar lebih.Langkah Saudi akan menjadi perhatian utama pasar, karena OSP kerajaan biasanya menjadi acuan harga minyak Iran, Kuwait, dan Irak, yang bersama-sama memengaruhi sekitar 9 juta barel per hari pasokan ke Asia.Di sisi lain, OPEC+ kemungkinan akan menyetujui peningkatan produksi minyak lainnya setidaknya 137.000 barel per hari pada pertemuannya hari Minggu, karena kenaikan harga minyak mendorongnya untuk mencari pangsa pasar yang lebih tinggi.