Kerusuhan mematikan terjadi di sebuah penjara di Kota Esmeraldas, Ekuador. Pada Kamis (25/9), dilaporkan ada 17 orang tewas akibat kerusuhan itu. Foto: Antony Quintero/ AFPKerusuhan pecah di penjara Ekuador, pada Kamis (25/9). Kerusuhan yang diduga terjadi akibat bentrokan antar geng narkoba ini menelan 17 korban jiwa. Dilansir AFP, kerusuhan ini terjadi di kota pesisir Esmeraldas, dekat perbatasan dengan Kolombia. Jika dihitung sejak 2021, sudah ada 500 orang yang tewas akibat pembantaian di penjara Ekuador. AFP telah memverifikasi sejumlah gambar yang beredar di media sosial yang menunjukkan sejumlah orang tewas di lantai penuh darah. Setidaknya 2 orang dipenggal, dan banyak yang mendapat luka tusukan. Sementara itu, banyak keluarga para narapidana menanti kabar mereka. "Ada seorang perempuan, yang menanyakan kabar kerabat mereka sejak pagi," kata seorang petugas penjara kepada AFP. Si perempuan kerabat narapidana ini segera mengunjungi penjara, setelah warga sekitar penjara mendengar suara tembakan dan teriakan. Ketika si perempuan ini sampai di penjara, sejumlah tentara meminta mengecek ke kamar mayat untuk memastikan apakah kerabatnya ada di sana. Sebelumnya, pada Senin (22/9), ada 13 narapidana dan sipir penjara terbunuh di barat daya Ekuador, di mana masalah penjara yang penuh sesak tak pernah bisa diatasi dan jadi tempat berkumpulnya para anggota organisasi kriminal. Pada insiden itu, para narapidana bisa menggunakan senjata dan bahan peledak. Banyak narapidana yang kabur, meski sejumlah narapidana bisa ditangkap lagi. Ekuador terjepit antara 2 negara, Kolombia dan Peru--dua negara pengekspor kokain terbesar di dunia. Masalah narkotika ini merembet ke Ekuador, di mana para geng narkoba mencoba menguasai kontrol penuh untuk perdagangan narkotika mereka. Sebab, 70 persen dari kokain yang diproduksi di dunia itu melintasi pelabuhan-pelabuhan di Ekuador.