Gubernur Bank Indonesa Perry Warjiyo menyampaikan paparan saat konferensi pers hasil rapat Dewan Gubernur di Gedung Thamrin Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (19/3/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTONilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah sepanjang sepekan terakhir. Berdasarkan laporan Bloomberg pada Jumat (26/9) pukul 08.40 WIB, rupiah melemah 64,50 poin atau 0,39 persen ke Rp 16.749 terhadap dolar AS.Pelemahan ini menambah tekanan terhadap rupiah yang sejak awal bulan bergerak fluktuatif. Sejumlah faktor global ikut mempengaruhi pergerakan mata uang rupiah, mulai dari penguatan dolar AS akibat penurunan suku bunga oleh The Fed, hingga sentimen investor terhadap kondisi ekonomi global.Menanggapi pelemahan ini, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Menurutnya, bank sentral telah mengerahkan seluruh instrumen kebijakan moneter yang dimiliki.“Bank Indonesia menggunakan seluruh instrumen yang ada secara bold, baik di pasar domestik melalui instrumen spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder, maupun di pasar luar negeri di Asia, Eropa, dan Amerika secara terus menerus, melalui intervensi NDF”, kata Perry dalam keterangan resminya, Jumat (26/9).Perry optimis langkah-langkah yang dilakukan mampu untuk menstabilkan nilai tukar rupiah kembali ke nilai fundamentalnya.Lebih lanjut, BI juga mengajak para pelaku pasar untuk bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif. Kolaborasi antara BI dan pelaku pasar dinilai penting agar volatilitas rupiah bisa terkendali“Bank Indonesia juga mengajak seluruh pelaku pasar untuk turut bersama-sama menjaga iklim pasar keuangan yang kondusif, sehingga stabilitas nilai tukar Rupiah dapat tercapai dengan baik,” ungkapnya.