Ilustrasi (Ben Maxwell/Pexels)JAKARTA - Menata ruang makan bukan hanya soal memilih meja, kursi, atau dekorasi; pemilihan warna dinding pun mampu membentuk suasana ruang secara signifikan. Sebuah warna yang terlalu cerah, dingin, atau berat justru bisa membuat ruang makan terasa dingin, sesak, atau tidak mengundang. Para desainer interior menyarankan agar Anda lebih bijak dalam memilih nuansa cat, supaya ruang makan menjadi tempat istimewa yang hangat, elegan, dan nyaman dikunjungi dalam berbagai suasana, dari santap santai hingga momen pesta kecil bersama keluarga.Dalam artikel ini, Anda akan menelaah tujuh warna dinding yang paling sering disarankan untuk dihindari di ruang makan. Serta tips alternatif agar warna tetap menarik tanpa “mengganggu” aura ruang makan Anda menyadur The Spruce, Jumat, 26 September.Tujuh Warna yang Sebaiknya Dihindari (dan Alternatifnya)Neon atau Warna ListrikWarna neon mungkin menarik dan mencolok, tetapi bagi ruang makan, efeknya bisa berlebihan. Monique Holland menyatakan bahwa warna-warna fluorescent dapat merangsang indra secara berlebihan dan bahkan memantulkan cahaya ke permukaan lain sehingga menjadi distraksi visual. Alternatif: Terapkan warna mencolok ini dalam dosis kecil, misalnya pada karya seni, karpet kecil, bantal, atau elemen dekoratif lainnya, bukan sebagai warna utama dinding.Abu-abu Kusam atau DinginNuansa abu-abu yang terlalu dingin dan kusam cenderung membuat ruang makan tampak tidak ramah atau monoton. Holland menyarankan untuk menggantikannya dengan warna-warna berbasis earth tone seperti hijau zaitun, terakota, kopi, atau warna karamel yang lebih hangat. Alternatif: Gunakan abu-abu hangat atau abu yang memiliki unsur kekuningan atau sedikit “hangat” untuk mencegah kesan dingin.Putih Dingin atau Putih PolosPutih polos sering dipilih karena kesan bersih dan netral, tetapi jika undertone-nya terlalu “cool”, ruang bisa terasa kaku dan kurang hangat. Holland menekankan pentingnya memilih undertone dengan cermat. Alternatif: Pilih warna putih gading (off-white) atau putih hangat sebagai warna dinding. Simpan putih murni sebagai aksen pada trim atau elemen arsitektural.Oranye Terlalu MenyalaWarna oranye terang bisa memberi kesan energi, tetapi jika terlalu mencolok, bisa “mengganggu” suasana makan, kulit dan makanan bisa tampak kurang natural. Forbes menyebut bahwa dinding oranye “keras” bisa membuat ruang seperti tema Halloween setiap malam. Alternatif: Gunakan varian oranye yang lebih lembut seperti burnt orange atau tembaga, atau padankan dengan warna olive green agar tonenya lebih seimbang.Kuning Pastel atau Kuning PucatWarna kuning pastel yang lembut mungkin tampak manis atau ramah, tetapi dalam ruang makan bisa jadi terlalu “luntur” atau membosankan. Forbes menyoroti bahwa kuning lembut seperti itu kadang meratakan tampilan makanan dan dekor. Alternatif: Gunakan kuning yang lebih dalam seperti oker atau mustard; atau alih-alih kuning pucat, pilih warna netral hangat yang membiarkan elemen dekor dan makanan tampil menonjol.Biru Terang atau Aqua atau TurquoiseWarna biru cerah cenderung terasa playful dan kadang cocok untuk kamar tidur atau ruang santai, tetapi kurang ideal untuk ruang makan. Forbes menyebut bahwa biru terang bisa membuat ruang makan tampak seperti dekor pantai dan membuat makanan tampak “aneh”. Alternatif: Pilih biru yang lebih dalam seperti biru navy, indigo, atau biru kehijauan lembut sebagai aksen. Warna-warna ini bisa menciptakan suasana yang elegan dan nyaman saat makan malam.Cokelat Gelap BeratCokelat gelap kental bisa terasa “berat” dan suram, malah lebih terasa seperti restoran steak tua daripada ruang makan rumah masa kini. Forbes mengingatkan bahwa alih-alih menciptakan kehangatan, cokelat gelap bisa menguras energi ruang. Alternatif: Gunakan cokelat yang lebih terang, warna kayu terang, atau caramel. Jika Anda ingin nuansa dramatis, pilihan seperti charcoal atau hitam lembut (soft black) bisa digunakan sebagai aksen, bukan warna dominan.Tips Praktis Memilih Warna Dinding yang TepatUji cat dalam kondisi cahaya nyata: Warna bisa berubah drastis berdasarkan cahaya alami dan lampu ruangan.Gunakan sampel dinding kecil: Aplikasikan cat uji di satu bagian dinding dan amati selama pagi hingga malam hari.Padukan dengan furnitur dan dekor: Warna yang cocok akan “memayungi” perabot dan aksesori, bukan memaksa mereka “bekembang”.Gunakan aksen warna: Bila Anda menyukai warna menyala, gunakan dalam elemen kecil seperti lukisan, lampu gantung, tekstil, bukan seluruh dinding.Dengan menghindari tujuh warna tadi sebagai warna dinding utama ruang makan, Anda memberi “kanvas” yang lebih fleksibel untuk dekorasi, pencahayaan, dan suasana yang diinginkan. Warna tidak hanya menjadi latar belakang, ini menjadi bahasa emosi ruang Anda.