Profil Petenis Cantik Emma Raducanu

Wait 5 sec.

Emma Raducanu merupakan petenis berdarah Rumania dan China. (Dok/INSTAGRAM @emmaraducanu)JAKARTA – Emma Raducanu merupakan salah satu bintang di atas lapangan tenis yang berparas menawan. Ia merupakan pemain tenis profesional Inggris-Kanada.Raducanu jatuh hati dengan tenis sejak dia masih berusia lima tahun. Di usia yang masih sangat muda pula, 22 tahun, dia sudah berhasil merasakan kesuksesan yang luar biasa dalam perjalanan kariernya yang sensasional.Emma Raducanu pertama kali menarik perhatian luas di dunia tenis ketika ia mendapat wildcard di ajang Wimbledon 2021. Dalam penampilan perdananya di ajang Grand Slam, Raducanu berhasil mencapai babak keempat (Round of 16).Itu merupakan sebuah pencapaian luar biasa untuk pemain muda seperti dirinya yang pada saat itu belum memiliki banyak pengalaman di tingkat tertinggi melawan pemain-pemain top dunia.Penampilan luar biasa di turnamen lapangan rumput tersebut membuatnya langsung menjadi favorit publik Inggris. Dia pun digadang-gadang sebagai calon bintang besar masa depan, tetapi konsistensinya sempat menurun.Profil Emma RaducanuRaducanu tercatat lahiran di Toronto, Kanada, pada 13 November 2002 dan dibesarkan di Bromley, Inggris. Ia berdarah Rumania dari ayahnya yang bernama Ion Raducanu dan berdarah China dari ibunya Renee Zhai.Walaupun terlahir di luar Inggris, Raducanu secara resmi mewakili Britania Raya di ajang-ajang internasional karena ia merasa dekat dengan negara tersebut berkat lingkungan keluarganya yang menetap di sana sejak ia berusia dua tahun.Emma Raducanu relatif masih kurang dikenal sebelum kiprahnya di ajang US Open 2021. Pada saat itu ia datang sebagai pemain kualifikasi sehingga ia harus melewati tiga pertandingan praturnamen untuk masuk ke babak utama.Setelah penampilan debut dalam ajang Grand Slam di Wimbledon, perjalanan Raducanu di Flushing Meadows sukses membuat kejutan. Siapa sangka dia berhasil melaju sampai ke babak final dan membawa pulang gelar juara.Saat membuat keajaiban di turnamen itu dia masih usia 18 tahun. Kemenangan itu membuat Raducanu menjadi petenis kualifikasi, baik putra maupun putri, pertama yang memenangkan gelar tenis Grand Slam .Raducanu masih berada di peringkat ke-150 dunia sebelum kompetisi dimulai. Namun, secara mengejutkan dia memenangi tiga pertandingan kualifikasi untuk mencapai babak utama tanpa kehilangan satu set pun.Ia kemudian memenangi tujuh pertandingan lagi untuk meraih gelar juara. Menariknya dari babak pertama hingga final, dia juga tidak kehilangan satu set pun. Jadi, total dia menjalani sepuluh laga tanpa kecolongan set.Dalam sejarah, Raducanu merupakan petenis pertama yang melakukan itu. Selain itu, dia juga membuat sejarah sebagai juara Grand Slam termuda dari Inggris dalam sejarah Open Era, yang dimulai sejak 1968.Di babak final turnamen, Raducanu menghentikan Leylah Fernandez, yang membuatnya menjadi petenis putri pertama Inggris yang memenangi gelar Grand Slam sejak kemenangan Virginia Wade di Wimbledon pada tahun 1977.Kemenangan ini tidak hanya mengubah hidup Raducanu secara instan, tetapi juga membawa euforia di kalangan pecinta tenis di Inggris. Sayangnya, dia belum pernah memenangi ajang Grand Slam lagi setelah itu karena cedera.Sebagai pengakuan atas kemenangan bersejarahnya di Flushing Meadows, Raja Charles III bahkan sampai menganugerahkan gelar MBE kepada remaja putri tersebut pada November 2021.