Presiden Indonesia, Prabowo Subianto bersiap berpidato di panggung Sidang Umum PBB. (ANTARA)BANDUNG – Palestina merdeka. Pengakuan de facto Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas kedaulatan Palestina ini menjadi kabar yang lama dinanti. Indonesia ikut memainkan peran penting, terutama lewat pidato tegas Presiden RI Prabowo Subianto di Sidang Umum ke-80 PBB, New York, 23 September 2025. Gaya Prabowo yang menggetarkan meja menjadi simbol keberanian menyuarakan keadilan, bahkan mendapat apresiasi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.Per September 2025, 157 dari 193 negara anggota PBB—sekitar 81 persen—telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. PBB resmi mengadopsi Deklarasi New York pada 12 September 2025, dengan 142 suara setuju, 10 menolak, dan 12 abstain. Dokumen A/80/L.1/Rev.1 ini lahir dari Konferensi Tingkat Tinggi Penyelesaian Damai Palestina dan Solusi Dua Negara (Two-State Solution) 28–30 Juli lalu.Irjen Pol (Purn) Dr. H. Anton Charliyan dalam keterangannya di Bandung, Sabtu, 27 September, menegaskan, “Kemerdekaan Palestina adalah kabar gembira bagi seluruh dunia. Salah satu pendorongnya, gebrakan pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB.” Mantan Kapolda Jabar ini menilai pidato itu penuh ketegasan dan energi. “Prabowo meyakinkan negara-negara lain mendukung Palestina tanpa ragu. Sampai Presiden Donald Trump pun mengapresiasinya,” ujarnya.Deklarasi New York, lanjut Anton, bukti hukum internasional tak tinggal diam menghadapi penjajahan. “Ini langkah kemajuan pengakuan politik internasional. Pengakuan negara adalah tindakan politik yang punya konsekuensi hukum. Two-State Solution mendorong dunia mengakui Palestina sebagai negara,” paparnya. Pria yang akrab dipanggil Abah Anto yang juga pendiri Gong Perdamaian Dunia di Jabar menekankan, dukungan kolektif dunia mengakhiri perang Gaza adalah lompatan besar menuju perdamaian abadi.Di podium PBB, Presiden Prabowo menegaskan, “Dunia harus memiliki Palestina merdeka, namun kita juga harus menjamin keamanan Israel. Hanya dengan itu perdamaian sejati tercapai.” Ia mengajak seluruh bangsa, “Dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, kedamaian, dan harmoni.”Presiden Prabowo menambahkan komitmen Indonesia: siap mengirim 20 ribu pasukan penjaga perdamaian ke Gaza, Ukraina, dan Sudan, serta memberikan dukungan finansial. “Tak hanya pasukan, kami juga siap berkontribusi secara finansial demi perdamaian dunia,” tegasnya.Menurut Abah Anton, Pidato Presiden Prabowo menandai sikap tegas Indonesia—dan menjadi salah satu kunci pendorong lahirnya pengakuan kemerdekaan Palestina di kancah internasional.