Ilustrasi. Pelaksanaan program makan bergizi gratis (Dok. BPMI Setpres) YOGYAKARTA – Realisasi pelaksanaan program makan bergizi gratis alias MBG kembali disorot. Di media sosial, netizen ramai-ramai mengkritisi besarnya anggaran yang dialokasikan untuk menyukseskan program tersebut. Salah satu unggahan yang viral yakni dana MBG dibandingkan dengan biaya kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).Di Instagram, akun @logoslogis menyebut bahwa biaya MBG per bulan tembus RP24 triliiun. Jika dialihkan, dana tersebut bisa dipakai untuk membiayai 212.000 sarjana selama 40 tahun di TB. Biayanya hanya sekitar Rp21,2 triliun.“Menggratiskan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) selama 40 tahun, dengan hasil lebih dari 212 ribu lulusan sarjana, hanya memerlukan Rp21,2 triliun. Jumlah ini kontras dengan pengeluaran untuk program Makan Bergizi (MBG) yang mencapai Rp24 triliun setiap bulan,” tulis akun @logoslogis, dikutip VOI.Lantas, berapa dana MBG? Jika dialihkan, benarkah anggaran MBG bisa digunakan untuk menggratiskan biaya kuliah ratusan ribu mahasiswa?Berapa Dana MBG? Sebelum posisinya digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa anggaran program MBG akan melesat drastis pada tahun depan.Dana yang dialokasikan untuk MBG diproyeksikan akan melampaui Rp300 triliun pada 2026 atau hampir dua kali lipat dari alokasi tahun ini yang sebesar RP171 triliun.Sementara, dalam Rapat Paripurna kelima DPR masa sidang I 2025-2026 yang digelar 23 September 2025, menetapkan anggaran untuk program makan bergizi gratis sebesar Rp335 triliun.Alokasi anggaran untuk program andalan Prabowo ini bersumber dari tiga sektor, yakni pendidikan Rp223 triliun (83,4 persen), kesehatan Rp4,7 triliun (9,2 persen), dan sektor ekonomi Rp19,7 triliun (7,4 persen).Anggaran yang dialokasikan untuk MBG tahun depan meningkat tajam dari pagu indikatif sebesar RP217,86 triliun.Meski begitu, realisasi anggaran MBG sebesar Rp13 triliun, terhitung sejak Januari hingga 8 September 2025 dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 22,7 juta orang.Terkait hal ini, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan realisasi anggaran tersebut baru mencapai 18,3 persen dari pagu yang ditetapkan sebesar RP71 triliun sepanjang tahun ini untuk program tersebut.“Makan Bergizi Gratis ini, sampai dengan 8 September kemarin telah melayani 22,7 juta penerima, dilayani oleh 7.644 SPPG (Satuan Pelayanan Pemuhuhan Gizi), kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus 2025, Senin, 22 September 2025.Untuk sebaran penerima MBG, di Jawa tercatat sebanyak 13,26 juta penerima, Sumatera sebanyak 4,86 juta penerima, Kalimantan (1,03 juta penerima), Sulawesi (1,7 juta penerima), Maluku-Papua (520 penerima), serta di Bali-Nusa Tenggara sudah mencapai 1,37 juta penerima manfaat program ini.Dana MBG Cukup untuk Biaya Kuliah Gratis 288 Ribu Mahasiswa Sebelumnya telah disinggung bahwa alokasi anggaran untuk program MBG yang diketok pemerintah untuk tahun 2026 sebesar RP335 triliun atau Rp27,9 triliun per bulan. Angka ini melebihi proyeksi anggaran yang disebut netizen di media sosial, yakni 24 triliun per bulan.Perlu diketahui, saat ini ITB dan juga perguruan tinggi negeri lain di Tanah Air menggunakan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mematok biaya per semester.Berdasarkan informasi yang dihimpun VOI, rata-rata uang UKT yang harus dibayarkan mahasiswa setiap semester sebesar Rp12,5 juta. Dengan demikian, seorang mahasiswa membutuhkan setidaknya Rp100 juta untuk menyelesaikan studi selama 4 tahun (8 semester). Angka ini belum termasuk biaya tugas, menyokong hidup di tanah Rantau, serta jika harus molor kuliah.Jika dana MBG yang sebesar RP24 triliun per tahun dialihkan untuk menggratiskan biaya kuliah, maka dana tersebut bisa digunakan untuk membiayai 240.000 orang selama 8 semester.Lebih lanjut, jika Rp24 triliun tersebut dikalikan setahun saja biaya MBG, maka akan ada 288.000 mahasiswa yang bisa kuliah gratis di PTN terbaik di Tanah Air.Demikian informasi tentang berapa dana MBG. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.