Ratusan Warga Turun ke Sungai Cipinang Jaktim, Gotong Royong Angkat Sampah

Wait 5 sec.

Suasana Gerakan Bersih Sungai Cipinang di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (27/9). Foto: Nasywa Athifah/kumparanKarung-karung putih tampak digenggam erat para warga yang menuruni bantaran Sungai Cipinang, Jakarta Timur. Dengan sepatu boots yang sudah terendam setinggi mata kaki, mereka berjalan perlahan menyusuri air keruh sambil mengamati potongan plastik dan sampah rumah tangga yang hanyut terbawa arus.Suara percikan air bercampur dengan obrolan ringan, menandai dimulainya aksi bersih-bersih sungai pada Sabtu (27/9) pagi itu.Di bantaran Sungai Cipinang, ratusan orang berkumpul bersama prajurit TNI AD, staf Kementerian Lingkungan Hidup, petugas PPSU, komunitas peduli sungai, hingga siswa sekolah. Mereka bergotong royong menyiapkan karung, cangkul, dan gunting rumput untuk memunguti sampah, mencabut ilalang, serta merapikan semak yang menutupi tepian sungai.Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Bersih Sungai Cipinang yang digelar untuk memperingati Hari Sungai Sedunia. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Wakil Menteri Diaz Hendropriyono hadir dan juga turut membersihkan sungai.Di antara ratusan peserta, hadir Syahrul (22), anggota Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor. Ia bersama dua rekannya menempuh perjalanan sejak pukul lima pagi dari Bogor, naik kereta lalu angkutan umum menuju Jakarta Timur.Syahrul (22), anggota Komunitas Peduli Ciliwung Kota Bogor, saat gerakan bersih di Sungai Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (27/9). Foto: Nasywa Athifah/kumparan“Kita di sini lagi acara bersih-bersih, ya, di sungai. Karena di sana juga, di Bogor juga kita bersih-bersih sungai kegiatannya, setiap seminggu sekali atau enggak bisa dua kali, tiga kali,” ujarnya saat ditemui di lokasi.Syahrul mengaku miris melihat kondisi sungai di Jakarta. Baginya, sampah yang berserakan membuat pemandangan sungai terasa menyedihkan.“Miris banget sih sebenarnya melihatnya. Kayak kotor banget. Kita juga, kan, ngelihatnya juga nggak enak gitu pemandangannya, kan. Terutama banyak sampah di sini. Jadi kita bersih-bersih di sini,” kata Syahrul.Ia berharap partisipasinya bisa menjadi contoh sederhana bahwa sungai penting untuk dijaga.“Harapannya ke depannya bisa lebih menjaga lagi kebersihan sungai. Kita di sini ikut mencontohkan lah, kalau sungai itu penting,” tambahnya.Tak hanya komunitas, semangat serupa juga datang dari siswa SMP Negeri 34 Depok. Berliana (14) dan Radinka (13), anggota Green Rangers sekolahnya, rela berangkat pagi-pagi menggunakan kereta dari Depok menuju lokasi.Berliana (14) dan Radinka (13), siswa kelas 8 SMP Negeri 34 Depok , saat gerakan bersih di Sungai Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (27/9). Foto: Nasywa Athifah/kumparan“Ini tuh kegiatannya yang berpatok pada kepedulian terhadap lingkungan. Sekolah kita ini emang udah nggak pakai sampah sama sekali. Justru kantin kita itu, kita harus diutamakan bawa bekal dan tempat makan sendiri,” kata Berliana.Radinka menambahkan, komunitas di sekolahnya terbiasa mengikuti berbagai kegiatan lingkungan, termasuk aksi bersih sungai.“Kita ini fokus terhadap Sungai Ciliwung karena Sungai Ciliwung itu, kan, bersebelahan dengan sekolah kita, ya. Jadi setiap bulannya ada program Aksi Bersih Ciliwung,” jelasnya.Meski masih remaja, keduanya paham betul pentingnya menjaga sungai.Suasana Gerakan Bersih Sungai Cipinang di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (27/9). Foto: Nasywa Athifah/kumparan“Harapannya itu kita mau semua rakyat, semua warga di sekolah maupun di luar sekolah sadar akan lingkungan, menjaga kesadaran lingkungan dengan yang paling sederhana. Jangan buang sampah sembarangan apalagi di sungai karena berdampak negatif bagi kita semua,” kata Radinka.Berliana menimpali dengan nada serius, “Karena, kan, kita penting banget menjaga lingkungan untuk generasi bangsa yang akan datang selanjutnya. Kalau generasi bangsa kita sudah kotor, udah nggak baik, tercemar, itu bakal berdampak buruk bagi ke depannya pastinya”.Sejak pagi, tangan-tangan para relawan tak berhenti mengumpulkan plastik, memotong rumput liar, hingga membersihkan endapan lumpur. Gerakan ini bukan hanya simbol peringatan, tetapi juga pengingat bahwa sungai sebagai sumber kehidupan, tidak boleh dibiarkan kotor dan mati.Hari itu, Sungai Cipinang menjadi saksi semangat kolektif yang lahir dari berbagai kalangan. Mereka berbeda latar, tetapi disatukan oleh tujuan yang sama, yakni mengembalikan sungai menjadi ruang hidup yang layak untuk generasi mendatang.