Presiden Urusan Global di Microsoft, Lisa Monaco (foto; x @nicksortor ·)JAKARTA – Presiden AS Donald Trump pada Jumat 26 September menyatakan bahwa Microsoft seharusnya memecat Lisa Monaco. Mantan pejabat di dua pemerintahan presiden dari Partai Demokrat dan kini menjabat sebagai Presiden Urusan Global di Microsoft.Pernyataan Trump ini tampaknya merupakan bagian dari upaya balas dendam terhadap pihak-pihak yang ia anggap sebagai musuh politik. Hal ini juga muncul sehari setelah mantan Direktur FBI, James Comey, didakwa atas tuduhan memberikan pernyataan palsu dan menghalangi proses kongres.Lisa Monaco pernah membantu mengoordinasikan respons Departemen Kehakiman AS terhadap serangan 6 Januari 2021 oleh para pendukung Trump di Gedung Capitol. Ia pernah menjabat sebagai penasihat keamanan di era Presiden Barack Obama dan menjadi Wakil Jaksa Agung di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden.Monaco mulai bekerja di Microsoft pada Juli 2025 sebagai pemimpin hubungan global perusahaan dengan berbagai pemerintahan, menurut profil LinkedIn-nya.Di media sosial Truth Social, Trump menulis:"Lisa Monaco adalah ancaman bagi Keamanan Nasional AS, apalagi mengingat kontrak besar yang dimiliki Microsoft dengan pemerintah AS. Menurut saya, Microsoft harus segera memberhentikannya."Trump juga mengatakan bahwa izin keamanan (security clearance) Monaco telah dicabut sejak Februari. Selain itu, dia menyebut Monaco kini dilarang masuk ke semua properti federal karena "banyak tindakan salah yang telah ia lakukan".Microsoft menolak memberikan komentar atas pernyataan Trump tersebut. Monaco juga belum memberikan tanggapan.Sementara itu, pada hari Kamis, 25 September, mantan Direktur FBI, James Comey, yang memimpin penyelidikan atas dugaan hubungan kampanye Trump 2016 dengan Rusia, resmi didakwa atas tuduhan membuat pernyataan palsu dan menghalangi penyelidikan kongres.Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia “menduga akan ada dakwaan lain” terhadap tokoh-tokoh yang ia anggap sebagai musuh, meskipun ia tidak menyebutkan nama-nama secara spesifik.Sejak kembali menjabat sebagai presiden AS pada Januari 2025, Trump menggunakan kekuasaannya untuk menekan firma hukum yang menangani perkara yang tidak ia sukai, memotong dana federal untuk universitas tertentu, dan memecat jaksa-jaksa yang terlibat dalam penyelidikan terhadap dirinya.Trump juga telah mendorong agar tuntutan pidana dijatuhkan terhadap mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton, Jaksa Agung New York Letitia James, dan Senator Demokrat Adam Schiff.Pada hari Jumat, pasar saham AS ditutup menguat, dengan indeks Dow Jones naik sekitar dua pertiga persen. Pemerintahan Trump juga secara aktif mencampuri urusan korporasi besar, termasuk sempat mendesak CEO Intel untuk mundur, sebelum kemudian memberikan pujian dan mengizinkan pemerintah mengambil bagian saham di perusahaan itu. Di bawah tekanan dari pemerintahan Trump, saluran ABC milik Disney bahkan menangguhkan acara komedian Jimmy Kimmel selama beberapa hari.Perusahaan teknologi seperti Microsoft juga terlihat berusaha memperbaiki hubungan dengan pemerintahan Trump selama masa jabatan keduanya. Sejumlah pemimpin besar industri teknologi menghadiri pelantikan Trump pada Januari lalu, dan beberapa di antaranya telah bertemu dengannya di Gedung Putih.CEO Microsoft, Satya Nadella, baru-baru ini menghadiri jamuan makan malam di Gedung Putih bersama Trump dan sejumlah pemimpin perusahaan teknologi lainnya. Trump dan Partai Republik sebelumnya sering menuduh industri teknologi bias terhadap kaum konservatif.