Meta Ayu Puspitantri, istri Arya Daru Pangayunan (tengah), saat bertemu awak media di sebuah kafe di Kotagede, Kota Yogyakarta, Sabtu (27/9/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanMeta Ayu Puspitantri, istri Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan untuk pertama kalinya tampil di muka publik. Ini adalah kemunculannya yang pertama kali, sejak suaminya wafat pada Juli lalu.Pada kesempatan ini, istri diplomat muda yang tewas misterius ini menyampaikan beberapa harapannya. Ia menyinggung pengungkapan kasus secara transparan, hingga minta agar framing negatif terhadap suaminya dihentikan. Berikut kumparan rangkum pesan dari istri diplomat muda itu. Mengapa Baru Muncul Sekarang?Penasihat hukum keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo membeberkan alasan Pita--sapaan akrab Meta Ayu, baru bisa tampil ke publik."Kenapa baru sekarang istri almarhum tampil bersama ibunda dan ayahanda karena secara psikologis seseorang yang mengalami kedukaan tentu beliau sangat traumatis yang mendalam. Ditinggal seorang suami dan dua anak yang masih kecil-kecil. Dengan keadaan tiba-tiba tanpa disangka,' kata Nicholay.Minta ke Presiden-Polri Kasus Dibuka TransparanPita didampingi ibu, mertua, dan penasihat hukumnya, hadir bertemu awak media di sebuah kafe di Kotagede, Kota Yogyakarta.Dalam kesempatan ini, Pita meminta keadilan kepada Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Menlu Sugiono, agar pengungkapan kasus ini dilakukan secara transparan."Kepada Bapak Presiden, kepada Bapak Kapolri, dan Bapak Menlu, saya hanya bisa berharap dan memohon. Untuk kasus ini dapat selesai dengan baik, jujur, dan transparan," kata Pita.Pengacara keluarga Arya Daru, Nicolay Aprilindo di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (23/9/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanDia mengatakan Arya Daru adalah sosok yang sangat berharga bagi anak-anaknya, orang tua, keluarga, dan Pita sendiri."Saya masih percaya Allah itu menciptakan hati nurani di dalam hati masing-masing orang. Hakikatnya, Allah itu menciptakan hati nurani di hati masing-masing setiap orang. Hakikatnya, Allah itu menciptakan hati nurani di hati masing-masing setiap orang," tegasnya.Pita berharap semoga hati nurani ini tak sepenuhnya hilang."Saya mewakili diri saya, keluarga, dan anak-anak, berharap semoga hati nurani itu tidak sepenuhnya dihilangkan. Karena itu berarti Anda mengelak dari apa yang sudah baik yang sudah diciptakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala," pungkasnya.Istri Arya Daru: Mohon Tak Ada Lagi Framing Negatif untuk Suami SayaPita juga minta agar tak ada lagi pihak yang mem-framing negatif suaminya. "Kami sangat kenal Mas Daru. Saya sangat kenal Mas Daru, mungkin itu tadi, melebihi dirinya sendiri," kata Pita di sebuah kafe di Kota Yogyakarta, Sabtu (27/9)."Kami berdua sudah sangat cukup untuk satu sama lain. Sehingga saya mohon tidak ada lagi framing-framing negatif untuk suami saya," tegasnya.Pita mengatakan suaminya bukan sosok yang neko-neko. "Suami saya enggak neko-neko. Saya kenal betul suami saya," bebernya.Arya Daru usai membuang sampah. Ia membuka kemeja batiknya yang diduga basah terkena hujan. Esok paginya, Selasa (8/7/2025), ia ditemukan tewas di kamar kosnya di Gondia Guest House, Menteng, Jakarta Pusat. Foto: Dok. IstimewaKisah Pita dan Daru, Sudah Kenal sejak SDPita dan Daru sama-sama anak dosen UGM. Mereka sudah saling kenal sejak sekolah dasar."Saya merasa ini seperti mimpi karena kehilangan seorang Arya Daru Pangayunan, yang sudah menjadi bagian dari diri saya sejak umur kami 10 tahun. Itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata rasanya," katanya.Kenangan keduanya tak hanya saat menikah saja tetapi juga dimulai dari sejak kecil. "Kelas 5, saya jadi murid baru di SD Serayu 2, kemudian Mas Daru ada di situ, kemudian kami bersahabat," katanya."Selalu kontak dari SD, main bareng, pagi siang ketemu di sekolah. Sore, Mas Daru sepedaan, kita kadang sepedaan bareng, kadang cuma lewat saja di rumah, sambil bawa susu buatan Eyang Mom (ibu Arya Daru)," jelasnya.Menginjak SMP Arya Daru sering menghampiri Pita."Menghampiri saya untuk naik bus bareng sampai di depan rumah saya, kemudian Mas Daru naik bus lagi untuk ke rumahnya," bebernya.Begitu banyak kenangan di antara keduanya. Mereka berproses dan bertumbuh bersama. "Sampai (saat) belum bisa naik motor, sampai dihampiri naik motor, sampai dihampiri naik mobil, sampai kadang jerawatan, sampai tidak jerawatan, sampai kurus, sampai gemuk. Itulah kehidupan kami," jelasnya.Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan. Foto: X/@IndonesiaPenang Foto: Dok. IstimewaTak Pernah Ada KonflikSampai terakhir Arya Daru meninggal, Pita mengatakan mereka berdua tidak pernah ada konflik."Sampai akhir pun kami berdua alhamdulillah tidak pernah ada konflik yang sampai gimana, gitu. Mungkin bagi sebagian orang datar-datar saja, tapi bagi kami berdua dan bagi anak-anak, kehidupan kami berempat itu sangat menyenangkan. Dengan segala kedataran itu, itu sangat menyenangkan," bebernya.Bagi Pita, Arya Daru adalah orang yang paling baik. Bukan karena dia istrinya, tapi memang dia pendengar yang baik dan menjaga amarahnya."Beliau sering memberikan solusi yang menenangkan, menjaga amarahnya, dan saya banyak belajar kesabaran dari beliau. Menjaga lisannya untuk tidak menyakiti orang lain. Dan fakta tersebut tidak akan berubah sampai kapanpun," tegasnya.