Pemimpin Partai Buruh Inggris George Galloway dan istrinya yang keturunan Indonesia, Gayatri. (X @GayatriGalloway)JAKARTA - Pemimpin Partai Buruh Inggris George Galloway dan istrinya yang keturunan Indonesia, Gayatri, ditahan kepolisian di Bandara London berdasarkan Undang Undang Terorisme. George yang juga merupakan mantan anggota parlemen Inggris dan istrinya diamankan oleh Komando Antiterorisme Kepolisian Metropolitan di Bandara Gatwick London pada Sabtu 27 September waktu setempat. “Kami dapat mengonfirmasi bahwa pada hari Sabtu, 27 September, petugas antiterorisme di Bandara Gatwick menghentikan seorang pria berusia 70-an dan seorang wanita berusia 40-an berdasarkan Lampiran 3 Undang-Undang Antiterorisme dan Keamanan Perbatasan 2019,” ujar juru bicara Kepolisian Metropolitan kepada Herald, dikutip dari Independent.co.uk. Sebelumnya, Partai Buruh Inggris mengonfirmasi bahwa George dan istrinya ditahan kepolisian di Bandara London sepulang dari Moskow via Abu Dhabi. Dalam sebuah pernyataan di X, Partai Buruh Inggris mengatakan: "Pukul 11 pagi kami diberitahu oleh petugas polisi di Gatwick bahwa pemimpin partai kami, George Galloway, dan istrinya telah ditahan di bandara @sussex_police @BTP." Kantor Komisioner Kekuasaan Investigasi (IPCO) Inggris mengatakan, pihaknya mempunyai wewenang untuk melakukan interogasi mendesak terhadap pihak-pihak yang diduga terkait dengan aktivitas yang ditentang di Inggris. "Jadwal 3 Undang-Undang Antiterorisme dan Keamanan Perbatasan 2019 memberi polisi wewenang untuk menghentikan, menginterogasi, menggeledah, dan menahan seseorang di pintu kedatangan Inggris untuk menentukan apakah mereka terlibat dalam aktivitas permusuhan. Wewenang ini juga memungkinkan petugas pemeriksa untuk menyimpan, menyalin, menggunakan, dan memusnahkan barang yang ditemukan selama penggeledahan.," tulis laporan IPCO. "Komisioner Kekuasaan Investigasi (IPC) dapat mengizinkan penyimpanan dan penggunaan barang yang ditemukan selama penggeledahan. Ini termasuk mengizinkan penyimpanan dan penggunaan salinan barang yang terdiri dari atau berisi materi rahasia. IPC juga dapat mengizinkan pemusnahan barang-barang tersebut. IPC juga meninjau dan melaporkan pelaksanaan Jadwal tersebut," sambung laporan.