GPT-5 mampu menyamai bahkan melampaui kinerja para profesional (foto: dok. openai_)JAKARTA - OpenAI kembali membuat gebrakan lewat model terbaru mereka, GPT-5. Dalam uji coba terbaru menggunakan tolok ukur bernama GDPval, AI ini diuji pada berbagai pekerjaan nyata di sembilan industri penting. Hasilnya cukup mengejutkan: GPT-5 mampu menyamai bahkan melampaui kinerja para profesional sebanyak 40% dari total pengujian.Benchmark GDPval dirancang untuk mengukur kinerja model AI pada tugas-tugas yang biasa dikerjakan manusia di dunia kerja. OpenAI menjelaskan bahwa uji ini mencakup pekerjaan dari sektor kesehatan, keuangan, manufaktur, hingga pemerintahan. Tugas yang diberikan tidak sebatas simulasi, melainkan benar-benar diambil dari praktik pekerjaan nyata.Dalam salah satu tes, misalnya, para profesional diminta membandingkan laporan yang dibuat manusia dengan laporan versi AI. Ada juga uji di bidang perbankan investasi, di mana peserta diminta membuat analisis kompetitor dalam industri pengiriman jarak terakhir, kemudian hasilnya disejajarkan dengan laporan buatan GPT-5.Hasilnya, GPT-5 menjadi model OpenAI dengan performa terbaik sejauh ini. Dalam 40,6% kasus, output AI ini dinilai setara atau lebih baik dibandingkan pekerjaan para ahli di bidangnya. Meski begitu, OpenAI juga mencatat bahwa pesaingnya, Claude AI dari Anthropic, mencatat angka lebih tinggi dengan 49%. Namun, menurut OpenAI, hal ini sebagian karena Claude lebih piawai menghasilkan visual dan grafik yang menarik.Lantas, apakah ini berarti AI akan segera menggantikan manusia? OpenAI menegaskan bahwa hal tersebut belum terjadi dalam waktu dekat. Menurut Dr. Aaron Chatterji, Kepala Ekonom OpenAI, tujuan dari GDPval bukan untuk membuktikan AI bisa sepenuhnya mengambil alih pekerjaan manusia. Sebaliknya, AI diharapkan menjadi alat pendukung agar manusia bisa lebih fokus pada pekerjaan bernilai tinggi.Sebagai contoh, tugas menyusun laporan berbasis data yang biasanya memakan waktu berjam-jam bisa diselesaikan GPT-5 dalam hitungan menit. Dengan begitu, pekerja bisa mengalokasikan waktu mereka pada hal yang lebih strategis, kreatif, atau bahkan personal.Pencapaian GPT-5 ini menandai fase transisi di dunia kerja. Alih-alih melihatnya sebagai ancaman, OpenAI mendorong pemanfaatan AI sebagai mitra kerja yang dapat meningkatkan produktivitas sekaligus membuka ruang bagi manusia untuk melakukan hal-hal yang lebih bermakna.