Keyakinan pada Kalender dan Angka Jawa Bawa Hoki Politik?

Wait 5 sec.

Presiden Prabowo Subianto saat melantik lima menteri baru di Kabinet Merah Putih, bertempat di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025). (ANTARA/Andi Firdaus/aa)JAKARTA – Sejak era Susilo Bambang Yudhoyono hingga Presiden Prabowo Subianto, serangkaian peristiwa yang terkait dengan keputusan presiden sering kali lekat dengan angka atau hari tertentu.Prabowo melakukan perombakan Kabinet Merah Putih yang ketiga kalinya selama 11 bulan memimpin pada Rabu (17/9/2025). Namun yang menarik, dari tiga kali reshuffle yang dilakukan Pabowo, publik mengamati ada yang unik, seperti pemilihan tanggal yang semuanya mengandung unsur angka delapan.Banyak yang meyakini bahwa pemilihan tanggal atau pun hari tertentu dalam dalam kehidupan budaya Jawa tidak sekadar penanda waktu, melainkan simbol jalannya kehidupan.Dalam tiga kali reshuffle atau perombakan kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto, pemilihan tanggal menjadi sorotan. Kombinasi angka yang dipilih jika dijumlahkan atau dikurangi memberikan jejak angka delapan.Reshuffle pertama pada 19 Februari 2025. Saat itu Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Satryo Brodjonegoro digantikan Brian Yuliarto.0 dan 8 menjadi angka yang dipercaya Presiden Prabowo Subianto membawa keberuntungan. (prabowosubianto.com)Perombakan kabinet yang kedua dilakukan pada 8 September 2025. Sebanyak empat menteri dan satu wakil menteri dilantik di Istana Negara. Sedangkan reshuffle yang ketiga dilakukan 17 September 2025, dengan melantik dua menteri, tiga wakil menteri, serta sejumlah pejabat setingkat badan dan lembaga.Ketiga tanggal reshuffle itu sama-sama mengandung unsur delapan. Angka 19 misalnya, jika kombinasi angka itu dilakukan pengurangan (9-1), maka menjadi 8. Pada perombakan kedua, tanggal 8 langsung dipilih. Sedangkan 17 jika dijumlahkan juga menghasilkan 8.Entah kebetulan semata atau memang tanggal-tanggal tersebut dipilih Prabowo lantaran memiliki makna khusus. Yang pasti, Menteri Sektretaris Negara Prasetyo Hadi mengaku tidak sadar unsur angka delapan dalam tiga kali waktu reshuffle kabinet.”Aku malah baru tahu ini, minta tolong nanti dikirim penjelasannya, aku malah baru tahu hitung-hitungannya ini, yakin. Yakin, baru tahu,” ujarnya, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/9/2025).Lekat dengan Angka DelapanKedekatan Presiden Prabowo Subianto dengan angka delapan tidak hanya terjadi kali ini. Dalam perjalanan kariernya, angka tersebut memang kerap terikat dengan Prabowo. Saat menjadi Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus, Prabowo diberi sandi 08. Angka 08 tersebut sering dimaknai sebagai pertanda bahwa Prabowo akan menjadi Presiden ke-8 RI.Prabowo berujar, mungkin dirinya memang ditakdirkan untuk menjadi Presiden ke-8 RI. Selain mendapatkan sandi 08, Prabowo juga dilantik menjadi presiden di tahun 2024, yang jika keempat angka itu dijumlahkan maka hasilnya delapan.“Jadi, saya menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia di tahun 8,” ujar Prabowo saat pidato politik peringatan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, 15 Februari 2025.Suasana pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Senin (19/8/2024). (Dok. Sekretariat Presiden)Selain itu, peringatan ulang tahun Gerindra itu juga dimaknai memiliki unsur delapan. Karena, jika angka 17 dijumlah pun menjadi angka delapan.”Dan, hari ini saya sebagai Presiden Republik Indonesia berdiri di sini pada ulang tahun ke-17. 1+7=8,” kata Prabowo.Lain Prabowo, lain pula Joko Widodo (Jokowi). Presiden ketujuh ini identik dengan kalender Jawa. Di beberapa kesempatan reshuffle, Jokowi memilih hari Rabu Pon, yang merupakan weton atau hari lahirnya. Dalam kepercayaan Jawa, weton dianggap sebagai hari istimewa yang bisa menentukan arah keberuntungan seseorang.Saat menjabat selama dua periode, Jokowi diketahui empat kali melakukan perombakan kabinet di Rabu Pon. Dimulai dari reshuffle pertama pada 12 Agustus 2015, 27 Juli 2026, 23 Desember 2020, dan 21 Februari 2024. Tak hanya itu, ketika ketika mengumumkan status pandemi COVID-19, Jokowi juga memilih Rabu Pon, yaitu 21 Juni 2023.Sedangkan empat reshuffle lainnya dilakukan Jokowi pada Rabu Pahing, yaitu pada 17 Januari 2018, 15 Agustus 2018, 15 Januari 2022, dan 22 November 2023. Pola ini menunjukkan konsistensi Jokowi terhadap hitungan hari dalam kalender Jawa ketika akan melakukan perombakan kabinet.Sementara itu, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disebut memiliki kedekatan dengan angka sembilan. Partai Demokrat yang ia gagas dideklarasikan pada 9 September 2001 dengan jumlah awal 99 anggota. Banyak yang meyakini ini bermula dari kelahiran SBY di Pacitan pada 9 September 1949.Angka sembilan ini juga merambah ke hal lain. Wisnu Nugroho dalam buku Pak Beye dan Politiknya mengungkapkan, ada lukisan rusa di salah satu ruangan Istana di era SBY dan jumlahnya sembilan. Lalu Wisnu pernah berkesempatan menghitung lampu yang ada di kediaman SBY di pendopo Cikeas, jumlahnya sembilan.Penentu Arah ManusiaTerkait fenomena ini, peneliti di Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menuturkan, penggunaan kalender Jawa dan angka tertentu digunakan karena “hoki politik”. Presiden memercayai hari baik atau angka yang secara simbolis melekat secara personal dalam keyakinan masing-masing.Ia mencontohkan, angka delapan yang sering dihubungkan dengan momen keputusan politik Prabowo bisa saja dikaitkan dengan budaya China.Dalam fengsui, angka delapan diyakini sebagai angka keberuntungan dan terkait dengan kesejahteraan. Angka delapan juga melambangkan infinity, simbol matematika yang menunjukkan konsep tak terbatas.Sedangkan Jokowi yang kerap memutuskan kebijakan penting saat Rabu Pon mengacu pada weton atau hari lahir menurut kalender Jawa. Bagi orang Jawa, weton diyakini merupakan hari penting untuk berkontemplasi demi kehidupan yang baik.Presiden ketujuh RI Joko Widodo beberapa kali menggunakan hari Rabu Pon saat mengumumkan reshuffle atau perombakan kabinet. (Unsplash)Begitu pula angka sembilan yang identik dengan SBY dalam kultur Jawa melambangkan puncak tertinggi. Sebab, angka sembilan merupakan angka tertinggi karena angka selanjutnya adalah 0, bukan 10 karena 0 tidak ada dalam kultur Jawa.Wasisto menuturkan, kepercayaan presiden terhadap hoki politik terjadi karena adanya pengaruh kultural kultus dewa raja yang masih melekat hingga era modern. Mereka percaya bahwa seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan makro dan mikro kosmos. Faktor hoki politik itu adalah pengaruh dukungan alam semesta selaku makro kosmos, terhadap pemimpin selaku mikro kosmos.”Menjadi pemimpin di Indonesia, khususnya yang berpusat di Jawa, kalau tidak punya pegangan kultural dan spiritual yang dipraktikkan, dipercaya kekuasaannya tak akan bertahan lama,” kata Wasisto.Sementara itu, pengajar Sosiologi di Universitas Sebelas Maret, Drajat Tri Kartono, menjelaskan, dalam lingkup budaya Jawa, angka, hari, dan tanggal tidak sekadar penanda waktu, tetapi sekaligus simbol jalannya kehidupan. Sering kali sederet angka itu dijadikan penentu arah langkah manusia. Untuk itu, elite politik sekelas presiden juga kerap menjadikannya pedoman, khususnya yang memiliki latar belakang Jawa.