Menkeu Purbaya menggelar diskusi bersama media di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparanKeputusan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menunda penerapan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 e-commerce mendapat apresiasi dari pelaku usaha digital. Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menilai langkah ini menjadi ruang bernapas bagi UMKM digital di tengah situasi ekonomi yang masih membutuhkan dorongan.Kata Sekretaris Jenderal idEA Budi Primawan, langkah itu menunjukkan pemerintah mau mendengar masukan dari pelaku industri sekaligus memberikan waktu bagi UMKM untuk menyesuaikan diri."Kami menghargai keputusan Menkeu Purbaya untuk menunda penerapan PPh 22 e-commerce. Ini menunjukkan pemerintah mendengar masukan pelaku usaha dan ingin memastikan kebijakan berjalan efektif tanpa membebani," kata Budi kepada kumparan, Sabtu (27/9).Budi menilai penundaan kebijakan pajak ini sejalan dengan langkah pemerintah yang menyalurkan stimulus Rp 200 triliun melalui Himbara. Menurutnya, kebijakan fiskal dan pajak sebaiknya dirancang saling melengkapi konsumsi sekaligus tetap menjaga penerimaan negara.Warga melihat barang dagangan pada aplikasi platform niaga elektronik (e-commerce) di Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (13/9/2025). Foto: ANTARA FOTO/Adeng Bustomi"Kami melihat proses ini masih terus berjalan. Harapan kami, pemerintah tetap terbuka untuk berdiskusi bersama pelaku usaha agar desain kebijakan pajak yang akan datang bisa lebih proporsional, terutama bagi UMKM digital yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi digital,” kata Budi.Sebelumnya, Purbaya memutuskan untuk menunda penerapan kebijakan pajak bagi pedagang di e-commerce. Keputusan penundaan tersebut diambil dengan mempertimbangkan situasi ekonomi saat ini. Terlebih, ketika skema ini diumumkan pada Juni 2025, kebijakan itu sempat menuai banyak penolakan.“Tapi saya lihat begini, ini kan baru ribut-ribut kemarin nih. Kita tunggu dulu deh, palingnya sampai kebijakan tadi, uang 200 triliun (ke Himbara), kebijakan untuk mendorong perekonomian mulai kelihatan dampaknya. Baru kita akan pikirkan nanti,” sebut Purbaya saat diskusi bersama media di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).