Kepala BGN Dadan dan Menkeu Purbaya menyapa wartawan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9). Foto: Najma/kumparanMenteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa merespons permintaan tambahan anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp 28 triliun. Menurutnya, jika anggaran yang ada terserap dengan baik, maka bisa saja ditambahkan. Namun jika tidak, Menkeu tak segan memangkas anggaran BGN. Purbaya mengaku akan memantau langsung realisasi penyerapan anggaran BGN. Anggaran Rp 28 triliun tersebut juga sudah tersedia di bendahara negara.“Nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi (BGN). Betul nggak dia bisa nyerap? Kalau betul ya kita kasih tambah, kalau nggak ya kita potong,” tutur Purbaya saat konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).Kepala BGN, Dadan Hindayana, meyakini BGN yakin bisa menyerap tambahan anggaran yang dijatahkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 28 triliun untuk program tersebut.Mulanya pada 2025, program andalan Presiden Prabowo tersebut dijatahkan dalam APBN 2025 untuk MBG mencapai Rp 71 triliun.“Jadi Rp 71 triliun plus Rp 28 triliun di tahun ini (ditargetkan terserap),” kata Dadan dalam kesempatan yang sama.Per Jumat (26/9), serapan anggaran dari badan pelaksana Makan Bergizi Gratis (MBG) itu baru mencapai Rp 19,3 triliun atau sekitar 27 persen dari pagu awal. Ia belum bisa memastikan anggaran awal yang Rp 71 triliun bisa langsung terserap. Namun, ia menegaskan tambahan dari Kemenkeu bakal terserap.“Tadi kami hitung-hitung lagi kemungkinan yang Rp 50 triliun pun tidak akan bisa kita serap. Kemungkinan besar yang bisa kita serap adalah tambahan Rp 28 triliun,” jelas Dadan.