Gubernur Jakarta Pramono Anung (Diah Ayu/VOI)JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap penyebab kebakaran di Kelurahan Tangki, Kecamatan Taman Sari, cepat menyebar hingga ratusan rumah terdampak. Padahal, persediaan air hidran di wilayah tersebut cukup untuk memadamkan api.Hal ini disampaikan Pramono saat meninjau lokasi kebakaran dan pengungsian warga terdampak kebakaran."Dengan kepadatan dan kemarin saya mendapatkan laporan dari Kepala Dinas Damkar, apinya itu cepat sekali karena angin," kata Pramono di lokasi, Selasa, 30 September.Ditambah, jarak antarrumah di permukiman ini terbilang cukup padat. Sehingga, api cepat meluas hingga akhirnya berhasil dipadamkan petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).Saat ini, Pramono memerintahkan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mendata keluarga terdampak. Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) juga masih melakukan pembersihan puing-puing sisa kebakaran.Pemprov DKI telah menyalurkan bantuan berupa pangan seperti beras, mi instan, ikan kaleng, biskuit, makanan siap saji. Lalu, diberikan juga bantuan sandang seperti pakaian, selimut, handuk, kidsware, popok. Pengungsi juga mendapat matras dan kasur lipat.Pramono mengakui pengungsi sempat kekurangan popok bayi, namun kini sudah terpenuhi. "Jadi untuk balita yang terdampak, tadi saya sudah berkomunikasi. Sekarang sih, kalau sekarang sudah ada, ya. Kalau memang kemarin belum ada. Untuk balita dan sebagainya, keluhan yang paling utama pampers, popok, dan sebagainya," ungkap dia.Sebagai informasi, kebakaran di Kelurahan Tangki, Taman Sari terjadi pada Minggu, 28 September sekitar pukul 10.00 WIB. Sebanyak 24 unit Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dan beberapa satuan lainnya dikerahkan untuk memadamkan api.Setelah lebih dari 12 jam, api berhasil dipadamkan seluruhnya pada pukul 22.50 WIB. Diduga, kebakaran di permukiman dengan sebagian bangunan semi permanen ini terjadi akibat korsleting listrik.Kebakaran melanda RT 002 dan RT 003 di RW 003, lalu RT 003, 004, 005, 006, 007, 008, dan 009 di RW 006 Kelurahan Tangki. Estimasi kerugian mencapai Rp28,31 miliar.Total warga yang terdampak kebakaran sebanyak 316 kepala keluarga atau 1.256 jiwa. Dari jumlah tersebut, enam orang mengalami luka ringan berupa sesak napas, pingsan, dan luka robek. Seluruh korban telah mendapat pertolongan medis.Adapun jumlah warga yang mengungsi di Masjid Al-Muhajirin sebanyak 21 KK (49 jiwa) dan di Kantor Kelurahan Tangki dengan 44 KK (176 jiwa). Sementara itu, sebanyak 200 KK (800 jiwa) memilih bertahan di rumah kerabat dan tetangga sekitar.