Begini Cara Membentuk Mental Pantang Menyerah pada Anak

Wait 5 sec.

Begini Cara Membentuk Mental Pantang Menyerah pada Anak. Foto: ShutterstockAkun Instagram @cia_curl membagikan momen seorang anak yang tengah belajar bermain skateboard. Meski sempat terjatuh berkali-kali, semangatnya tidak pernah surut. Ia terus bangkit dan mencoba lagi.Empat minggu penuh kerja keras dan latihan tanpa henti akhirnya membuahkan hasil. Momen yang sangat membanggakan pun tiba ketika ia berhasil mendarat dengan sempurna di atas papan skateboard. Ya Moms, ini adalah sebuah pencapaian, hasil dari ketekunan dan kegigihannya.Tanggapan Psikolog soal Sikap Pantang Menyerah pada AnakMoms, kisah ini bukan hanya tentang keberhasilan menguasai skateboard, tetapi juga tentang nilai penting yang harus dimiliki setiap anak, yakni sikap pantang menyerah.Menurut Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, sikap pantang menyerah tidak muncul begitu saja. Sikap ini terbentuk dari pengalaman sehari-hari anak bersama lingkungan dan peran besar orang tua dalam menanamkan nilai ini sedini mungkin.“Sikap pantang menyerah tidak muncul begitu saja, tapi dibentuk dari pengalaman sehari-hari anak bersama lingkungannya,” ungkap Vera kepada kumparanMOM, Selasa (16/9).Ilustrasi anak berlatih taekwondo. Foto: ANURAK PONGPATIMET/ShutterstockCara Orang Tua Bisa Membentuk Mental Tangguh Anak1. Memberi Contoh yang KonsistenAnak belajar banyak hal terutama dengan meniru perilaku orang di sekitarnya, terutama orang tua. Ketika orang tua menunjukkan usaha yang konsisten dan tidak mudah putus asa saat menghadapi tantangan, anak akan melihat dan mencontohnya. Oleh karena itu, menjadi teladan yang positif sangat penting dalam membentuk mental anak yang tangguh.2. Menghargai Proses, Bukan Hanya Hasil AkhirSelain itu, Vera pun menekankan pentingnya fokus pada usaha yang dilakukan anak, bukan hanya keberhasilan akhirnya. Kalimat sederhana seperti, “Ibu bangga melihat kamu semangat latihan,” dapat menjadi motivasi besar bagi anak untuk terus mencoba dan tidak mudah menyerah.Ilustrasi anak pull up. Foto: Shutterstock3. Mendorong Anak Menghadapi Tantangan SendiriSering kali orang tua ingin segera membantu saat anak menghadapi kesulitan. Namun, membiarkan anak mencoba mencari solusi sendiri dengan dukungan seperlunya justru bisa sangat bermanfaat.“Dengan begitu, anak belajar bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan belajar mengandalkan dirinya sendiri,” tuturnya.4. Mengajarkan Manajemen EmosiSaat menghadapi kegagalan atau kesulitan, anak bisa merasa frustrasi atau kecewa. Mengajarkan cara sederhana untuk menenangkan diri, seperti menarik napas dalam atau berhenti sejenak, sangat penting agar anak tidak mudah menyerah hanya karena emosi negatif sesaat. Ya Moms, manajemen emosi adalah keterampilan yang harus diasah sejak dini.Ilustrasi Orang Tua Bangga pada Anak. Foto: ShutterstockYang tak kalah penting, orang tua juga perlu memberikan pengalaman berhasil untuk anak, agar si kecil lebih percaya diri.“Setiap keberhasilan akan memperkuat rasa percaya diri anak, membuat dia merasa mampu menghadapi tantangan berikutnya,” tegas Vera.