Pemerintah Jepang akan Gunakan AI untuk Membantu Mengajar Bahasa

Wait 5 sec.

Ilustrasi sekolah di Jepang. (Wikimedia Commons/uka0310)JAKARTA - Pemerintah Jepang berencana untuk mempromosikan penggunaan kecerdasan buatan (AI) generatif dan teknologi digital lainnya untuk mendukung pengajaran bahasa Jepang kepada anak-anak dengan latar belakang asing.Sumber yang mengetahui hal ini mengatakan, pedoman diharapkan akan disusun untuk memanfaatkan AI generatif guna menghasilkan metode pengajaran yang efektif untuk mata pelajaran lain selain bahasa Jepang, di tengah kekurangan staf yang dapat mengakomodasi bahasa ibu dari berbagai bahasa seperti Portugis, Mandarin dan Spanyol.Kementerian Pendidikan berencana untuk memasukkan pengeluaran terkait dalam pengajuan anggaran tahun fiskal 2026 mulai April mendatang untuk menyelesaikan pedoman tersebut paling cepat dalam setahun, kata sumber tersebut, dikutip dari Kyodo News 25 September.Terdapat sekitar 69.000 siswa yang membutuhkan pengajaran bahasa Jepang yang terdaftar di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas negeri, dan sekolah luar biasa per Mei 2023, jumlah tertinggi sejak survei dimulai pada tahun fiskal 1991, menurut kementerian.Namun, sekitar 10 persen siswa tidak menerima dukungan bahasa Jepang di kelas atau setelah sekolah.Kementerian Pendidikan berencana mengembangkan sistem yang menggabungkan aplikasi penerjemahan berbasis AI generatif dan pembelajaran daring ke sekolah-sekolah, dengan tujuan menyediakan pendidikan berkualitas tinggi tanpa memandang latar belakang siswa.Pedoman ini tidak hanya akan menguraikan metode pengajaran untuk mata pelajaran Jepang dan mata pelajaran lainnya, tetapi juga langkah-langkah yang diperlukan agar sekolah dapat menerima siswa dengan lancar dari luar negeri.Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi juga akan melakukan penelitian tentang kolaborasi yang efektif antara guru, instruktur bahasa Jepang, dan staf pendukung bahasa ibu.Kementerian ini juga berencana untuk memperluas pengajuan anggaran mulai tahun fiskal 2025 guna mensubsidi pemerintah daerah untuk merekrut instruktur bahasa dan staf pendukung tersebut, serta menyelenggarakan program bimbingan untuk mendorong pendaftaran sekolah bagi anak-anak asing yang tidak bersekolah.