Starbucks Tutup Ratusan Gerai di AS-Kanada, Dana Restrukturisasi Capai Rp 16,7 T

Wait 5 sec.

Drive Thru Starbucks. Foto: ShutterstockStarbucks bakal menutup ratusan gerai berkinerja buruk di Amerika Utara. Langkah ini jadi bagian restrukturisasi besar-besaran senilai USD 1 miliar atau setara dengan USD 16,7 triliun (dengan kurs Rp 16.703 per dolar AS) yang dipimpin CEO Brian Niccol untuk mendongkrak penjualan yang terus melemah.Jumlah gerai Starbucks di AS dan Kanada diperkirakan turun sekitar 1 persen atau setara beberapa ratus toko hingga akhir tahun fiskal 2025.Salah satu yang ikut tutup adalah kafe ikonik di Seattle yaitu lokasi dengan pemanggangan kopi internal yang juga jadi simbol perjuangan serikat pekerja Starbucks.Pada tahun pertamanya bekerja, Niccol memusatkan perhatian pada investasi di toko-toko Starbucks untuk mengurangi waktu pelayanan dan memulihkan kedai kopi tersebut, sekaligus memangkas lapisan manajemen.Starbucks pom bensin Gilmore, Amerika. Foto: dok.StarbucksPerusahaan telah membukukan serangkaian penurunan penjualan triwulanan di AS. Permintaan terhadap latte mahalnya menurun akibat konsumen yang menjadi pilih-pilih dan meningkatnya persaingan."Selama peninjauan, kami mengidentifikasi kedai kopi yang tidak mampu menciptakan lingkungan fisik yang diharapkan pelanggan dan mitra kami, atau yang tidak melihat adanya peluang untuk mencapai kinerja finansial, dan lokasi tersebut akan ditutup," ujar Niccol dalam surat kepada karyawan, dikutip dari Reuters, Minggu (28/9).Niccol mengatakan perusahaan akan menutup tahun fiskal dengan total hampir 18.300 gerai Starbucks, yang dioperasikan dan berlisensi perusahaan, di seluruh AS dan Kanada. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan 18.734 gerai yang diungkapkan dalam laporan regulatori pada bulan Juli.Perusahaan memperkirakan sebagian besar penutupan toko akan selesai pada akhir tahun fiskal ini. Sehingga jumlah toko yang dioperasikan perusahaan di Amerika Utara turun sekitar 1 persen.Menurut analis TD Cowen, sekitar 500 gerai Starbucks di AS dan Kanada bakal terdampak restrukturisasi ini. Serikat pekerja menyebut mereka tengah menyiapkan langkah agar pekerja yang terdampak bisa dipindahkan ke gerai lain.