Setelah Jepang, RI jadi Pasar Kripto Terbesar Kedua di APAC

Wait 5 sec.

Ilustrasi (Foto: Unsplash) JAKARTA - Berdasarkan laporan terbaru Chainalysis bertajuk 2025 Geography of Cryptocurrency Report, Indonesia mencatatkan lonjakan on-chain value received sebesar 103 persen dalam periode Juli 2024 hingga Juni 2025. On-chain value received sendiri merujuk pada total nilai aset kripto yang tercatat masuk ke dalam jaringan blockchain suatu wilayah, sehingga menjadi indikator utama untuk mengukur tingkat adopsi dan aktivitas transaksi riil.  Dengan capaian ini, Indonesia menempati posisi pasar kripto dengan pertumbuhan terbesar kedua di Asia-Pasifik (APAC), hanya berada di bawah Jepang yang tumbuh 120 ppersen.  CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, mengungkapkan pertumbuhan adopsi kripto di Indonesia cukup sesuai dengan kenyataan di lapangan, di mana jumlah investor terus bertambah pesat dan aktivitas perdagangan, menunjukkan peningkatan yang konsisten.  “Ini menunjukkan betapa pesatnya pertumbuhan adopsi kripto di Tanah Air, yang didukung oleh regulasi yang semakin jelas serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap aset digital,” ujar Calvin dalam pernyataannya dikutip Minggu, 28 September.  Calvin menjelaskan bahwa lonjakan adopsi kripto di Indonesia ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu pendorong terbesar datang dari demografi.  Di mana menurutnya, mayoritas masyarakat berasal dari generasi muda digital native yang terbiasa dengan teknologi, cepat beradaptasi dengan tren baru, dan aktif mencari peluang investasi di luar instrumen tradisional. “Dukungan regulasi dan inovasi produk yang semakin matang juga membuka akses lebih luas, menjadikan transaksi aset kripto kian mudah, cepat, dan inklusif bagi berbagai lapisan masyarakat,” tambahnya.Ia percaya, kombinasi faktor-faktor ini mendorong Indonesia mencatatkan pertumbuhan hingga 103 persen dalam setahun terakhir.  Dengan momentum tersebut, Calvin percaya, Indonesia berpotensi besar untuk tampil sebagai hub kripto regional pada paruh kedua 2025 dan memperkuat posisinya dalam ekosistem ekonomi digital dunia.