Menlu Javier bersama Menlu Sugiono. (Sumber: Kemlu RI)JAKARTA - Republik Indonesia dan Republik Honduras sepakat meningkat hubungan kedua negara, saat menteri luar negeri kedua negara bertemu di sela-sela rangkaian Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat.Dalam pertemuan bilateral dengan timpalannya dengan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Honduras Javier Efraín Bú Soto, Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono membahas beberapa hal guna memperat hubungan bilateral kedua negara.Di bidang ekonomi, Menlu Sugiono menekankan posisi strategis kedua negara, di mana Indonesia dapat menjadi pintu masuk ke pasar ASEAN, sementara Honduras dapat menjadi penghubung menuju Amerika Utara dan kawasan Amerika secara lebih luas, kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangannya, Sabtu 27 September.Baik Indonesia maupun Honduras juga menganggap isu ketahanan pangan sebagai prioritas pembangunan masing-masing, tambah kementerian.Salah satu capaian penting dari pertemuan ini adalah penandatanganan Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas masing-masing negara.Perjanjian ini merupakan wujud persahabatan erat kedua negara, serta akan mempermudah kunjungan tingkat tinggi dan mempererat kerja sama kelembagaan, kata kementerian.Selain itu, pertemuan kedua diplomat utama ini juga diharapkan dapat mendorong intensitas kunjungan pejabat tinggi antar kedua negara.Diketahui, hubungan diplomatik RI-Honduras terjalin sejak 1997. Representasi RI dirangkap oleh KBRI Panama City dan melalui Konsul Kehormatan RI di Honduras. Sementara, Honduras melalui perwakilannya di PBB New York.