Korban Kasus Kecelakaan di Lombok Tengah Capai 88 Jiwa

Wait 5 sec.

Foto antaraLOMBOK TENGAH - Satlantas Polres Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat jumlah kasus kecelakaan lalulintas di jalan raya yang menyebabkan korban meninggal dunia mencapai 88 jiwa pada pertengahan 2025."Data sementara dari Januari hingga Agustus 2025, dari 231 kasus kecelakaan lalulintas ini setidaknya ada 88 korban meninggal dunia, ironisnya kasus ini lebih banyak didominasi oleh anak yang belum cukup umur," kata Kanit Laka Satlantas Polres Lombok Tengah Ipda Sasmita Andika Candra di Lombok Tengah, Sabtu.Ia mengatakan jumlah lakalantas yang menelan korban jiwa memang terbilang cukup tinggi, sehingga pihaknya terus melakukan berbagai upaya mulai dari penindakan hingga melakukan sosialisasi terkait dengan tertib berlalulintas ini.“Untuk kasus kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan meninggal dunia memang dari awal tahun sampai saat ini berjumlah 88 orang dari total 231 kasus yang kita tangani. Rata-rata mereka yang terlibat kecelakaan lalulintas fatalitas ini banyak pengendara di bawah umur, di tambah mereka tidak mengenakan helm SNI,” katanya.Meski dari kepolisian sudah melakukan berbagai upaya, namun pihaknya mengaku bahwa hal ini tidak cukup. Tapi yang terpenting adalah perlunya peran serta orang tua agar lebih memperhatikan anak sehingga jangan terlalu diberikan kebebasan berkendara.“Terlebih mereka masih di bawah umur, secara psikis belum matang dalam mengambil sikap dan belum cakap dalam berkendara,”terangnya.Sehingga dalam kesempatan itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat NTB khususnya warga Lombok Tengah agar selalu patuh dan taat akan peraturan berlalu lintas, karena menurutnya bahwa awal dari kecelakaan fatalitas bermula dari pelanggaran berlalu lintas.“Tidak lupa sebelum melaksanakan bepergian kemanapun jangan lupa berdoa kepada sang pencipta mohon perlindungan dan satu lagi ada keluarga menanti di rumah,” katanya.Pihaknya juga mengaku bahwa selain melakukan tindakan tegas berupa penilangan bagi para pengendara yang melanggar aturan. Namun mereka juga saat ini menggencarkan sosialisasi dengan menyasar anak- anak sekolah, hal ini diharapkan mampu menekan terjadinya kecelakaan lalulintas yang menyebabkan korban meninggal dunia.“Tapi memang yang terpenting peran serta orang tua atau wali agar ikut dalam kegiatan anaknya ini sangat penting. Semisal menyempatkan diri untuk mengantarkan anaknya kemana tujuan yang diinginkan. Karena untuk sosialisasi ke sekolah-sekolah sudah sering dilakukan oleh kami,” katanya.