Partisipasi Israel di Eurovision Song Contest Akan Diputuskan Awal November

Wait 5 sec.

Eurovision 2022. Foto: eurovision.tvUni Penyiaran Eropa (EBU) mengkonfirmasi akan mengundang 68 negara anggota untuk memberikan pandangan di rapat umum awal November nanti, memutuskan partisipasi Israel dalam Eurovision Song Contest.Keputusan terkait partisipasi Israel di Eurovision Song Contest akan diambil dengan suara mayoritas sederhana. Artinya, jika lebih dari 50% anggota memilih untuk mengecualikan Israel, maka Israel tidak akan berpartisipasi dalam Eurovision Song Contest pada 2026.Terus berpartisipasinya Israel dalam Eurovision telah menjadi kontroversi karena serangan yang sedang berlangsung di Gaza, dan sejumlah negara telah meminta agar Israel dikecualikan dari kontes nyanyi terbesar di Eropa itu.Dikutip dari BBC, Sabtu (27/9), EBU mengkonfirmasi seluruh 68 negara anggota diundang untuk pemungutan suara, termasuk lembaga siar yang tidak berpartisipasi dalam Eurovision seperti Tunisia, Mesir, Turki, Algeria, Yordania, dan Lebanon.Pada Eurovision tahun lalu, peserta asal Israel, Yuval Raphael, memperoleh posisi kedua karena menerima suara publik gabungan terbesar. Namun dengan dimasukkannya suara juri, maka peserta asal Austria dideklarasikan sebagai pemenang, dan Eurovision selanjutnya akan digelar di Vienna.Dalam beberapa minggu terakhir, negara-negara seperti Irlandia, Belanda, Slovenia, Islandia, dan Spanyol menyatakan akan mengundurkan diri dari Eurovision jika Israel tetap berpartisipasi.Warga Israel berdemonstrasi saat "Hari Perlawanan", ketika pemerintah koalisi nasionalis Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan perombakan yudisial yang kontroversial, di Tel Aviv, Israel, Kamis (9/3/2023). Foto: Ronen Zvulun/ReutersLembaga penyiaran Irlandia, RTE, mengatakan partisipasi Irlandia di Eurovision tidak dapat diterima mengingat banyaknya nyawa yang terus hilang di Gaza."Kami tidak dapat lagi membenarkan partisipasi Israel mengingat penderitaan manusia yang terus menerus dan parah di Gaza," kata lembaga penyiaran Belanda, Avrotros.Sementara lembaga penyiaran Israel, Kan, mengatakan pihaknya harus diperbolehkan berpartisipasi karena mereka telah lama berpartisipasi di kontes yang populer dan sukses itu."Potensi diskualifikasi lembaga penyiaran Israel, Kan, akan sangat meresahkan menjelang edisi ke-70 kontes menyanyi yang didirikan sebagai simbol persatuan, solidaritas, dan persaudaraan," kata juru bicara Kan.Menteri Luar Negeri Austria, Beate Meinl-Reisinger, juga pernah menulis surat kepada rekan-rekannya di 6 negara mengancam akan memboikot, dan mendesak mereka untuk mempertimbangkan kembali partisipasi Israel di Eurovision. Menurut dia, Eurovision dan seni secara umum bukanlah arena yang tepat untuk memberikan sanksi kepada suatu negara."Mengecualikan Israel dari Eurovision Song Contest atau memboikot acara itu tidak akan meredakan krisis kemanusiaan di Gaza atau berkontribusi mencari solusi politik yang berkelanjutan," katanya.