Kanada dan 20 Negara Desak Israel Lindungi Jurnalis di Gaza

Wait 5 sec.

Pengungsi Gaza. (Twitter/@UNLazzarini)JAKARTA - Kanada bersama 20 negara, Jumat, mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak perlindungan bagi jurnalis di Jalur Gaza serta meminta Israel mengizinkan akses media asing ke wilayah kantong Palestina tersebut.Pernyataan yang dirilis Global Affairs Canada itu didukung oleh Australia, Belgia, Chili, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Islandia, Irlandia, Liechtenstein, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Qatar, Slovenia, Swedia, Swiss, dan Inggris.“Pada 24 September, di tengah Pekan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB, Prancis bersama Reporters Without Borders menyelenggarakan acara khusus untuk situasi jurnalis di Gaza. Di akhir acara ini, pernyataan ini didukung oleh 21 negara,” demikian isi pernyataan itu dikutip dari Antara dan disadur dari Anodalu.Negara-negara pendukung menekankan bahwa mereka telah bertemu dengan kelompok masyarakat sipil “untuk membahas perlindungan jurnalis di Gaza dan akses terhadap informasi.”Tanpa menyebut Israel secara langsung, pernyataan itu menyatakan: “Kami memberikan penghormatan kepada para jurnalis yang tewas dan terluka di Gaza saat menjalankan tugas mereka.”Pernyataan tersebut juga menuntut agar perlindungan jurnalis dijamin sesuai hukum humaniter internasional.“Kami menyerukan kepada otoritas Israel untuk mengizinkan jurnalis yang ingin meninggalkan Jalur Gaza dan membuka akses bagi media asing independen memasuki Gaza,” tambah pernyataan itu.Lebih dari 245 jurnalis dan pekerja media telah tewas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menurut lembaga pengawas media. Militer Israel telah menewaskan lebih dari 65.500 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak Oktober 2023. Serangan udara dan darat selama berbulan-bulan membuat sebagian besar wilayah Gaza tak layak huni dan mendorong penduduk ke ambang kelaparan.