Presiden Prabowo Subianto memberikan keterangan pers usai tiba di Tanah Air pada Sabtu (27/9/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparanPresiden RI Prabowo Subianto mengatakan, pemerintah Belanda akan mengembalikan ribuan artefak yang berasal dari Indonesia. Hal itu diungkapkannya usai lawatan dari beberapa negara, termasuk Belanda.“Di Belanda saya diterima dengan sangat baik oleh Raja dan Belanda mengembalikan 30 ribu item, artefak 30 ribu item yang mereka bawa dari Indonesia dikembalikan ke kita,” kata Prabowo kepada wartawan di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9).Prabowo menilai hal tersebut dilakukan Belanda sebagai bentuk menjaga hubungan baik dengan Indonesia.Salah satu artefak dari 288 artefak bersejarah dari Belanda yang diumumkan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Senin (23/9/2024). Foto: Dok. KemendikbudristekTerpisah, pihak pemerintah Belanda juga membenarkan adanya wacana untuk pengembalian ribuan artefak itu. Termasuk artefak tulang “Manusia Jawa” atau fosil pertama dari spesies Homo Erectus yang diyakini sebagai nenek moyang manusia."Atas permintaan Indonesia, Belanda mentransfer lebih dari 28 ribu fosil dari koleksi Dubois ... Koleksi ini merupakan sumber penting dalam penelitian tentang evolusi manusia," kata pemerintah Belanda dalam keterangannya, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/9).Keputusan Belanda itu diambil berdasarkan saran dari Komite Koleksi Kolonial independen dan Menteri Kebudayaan Belanda Gouke Moes menyerahkan surat kepada Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon.Artefak yang berasal dari Indonesia itu saat ini berada di Universitas Leiden dan tidak pernah disebut sebagai milik Belanda.Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) umumkan kepulangan 288 artefak bersejarah dari Belanda, Senin (23/9/2024). Foto: Dok. Kemendikbudristek"Selain itu, Komite berpendapat bahwa kondisi di mana fosil-fosil tersebut diperoleh membuat masuk akal bahwa fosil tersebut diambil tanpa seizin penduduk dan bahwa penduduk dirugikan oleh hal ini," tambahnya.Ini merupakan kali keenam Belanda mengembalikan artefak berdasarkan rekomendasi Komite tersebut.Memulangkan benda tersebut ke Indonesia juga mendapat penolakan dengan alasan bahwa Indonesia tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk merawat karya-karya tersebut. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, sudah banyak artefak yang dikembalikan ke negara asal atau bekas jajahannya.