Romansa Manis di Wisuda ITS, 2 Pasutri Kompak Tamatkan Perjalanan Studi Bersama

Wait 5 sec.

Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT dan Dr Anindya Rachma Dwicahyani ST MT saat menjelang dikukuhkan sebagai doktor dalam Wisuda ke-132 ITS. Foto: Humas ITSWisuda ke-132 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) turut menghadirkan untaian momen hangat yang terukir dari kisah romansa. Kali ini, dua pasangan suami istri (pasutri) sukses menamatkan lembar perjalanan studi bersama di Departemen Teknik Sistem dan Industri, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ITS. Satu pasangan kompak meraih gelar magister, sementara yang satunya berhasil dikukuhkan bersama sebagai doktor pada gelaran wisuda hari ke-3, akhir pekan kemarin.Mengawali kisahnya, pasangan wisudawan magister Bilqis Hanifah Inas ST MT dan sang suami Muhammad Bilal Teguh ST MT menyebut bahwa studi magister (S2) ini menjadi titik awal pertemuan keduanya. Sang istri yang kerap disapa Inas tersebut lulus dari S1 Departemen Teknik Lingkungan ITS pada tahun 2022, sedangkan Bilal menyelesaikan studi S1 di Departemen Teknik Kelautan ITS pada tahun 2019 dan sempat bekerja. “Setelah itu kami sama-sama melanjutkan S2 di tahun 2023,” tutur Inas.Pasutri yang berdomisili di daerah Kenjeran, Surabaya, ini akhirnya memutuskan untuk menikah pada Desember 2024 setelah menjalin kedekatan sejak awal perkuliahan.Inas bercerita, persiapan pernikahan menjadi tantangan tersendiri yang mewarnai perjalanan studi magisternya bersama Bilal.“Waktu itu kami sempat terlambat untuk mulai penyusunan tesis, tapi Alhamdulillah bisa dikejar dan akhirnya bisa lulus tepat waktu,” tutur wisudawan kelahiran 21 Agustus 1999 ini penuh rasa syukur.Muhammad Bilal Teguh ST MT dan Bilqis Hanifah Inas ST MT saat mengikuti prosesi Wisuda ke-132 ITS di Grha Sepuluh Nopember ITS.Di balik proses akademik yang dilalui, keduanya sama-sama meyakini bahwa dukungan pasangan menjadi kunci utama. Bilal mengaku kagum dengan ketekunan Inas dalam mengerjakan tesis dengan topik ergonominya, yang mana turut memotivasi lelaki kelahiran 24 November 1997 ini untuk lebih konsisten menyelesaikan tesisnya di bidang keselamatan kerja.“Apabila ada kesulitan, kami selalu saling membantu satu sama lain,” ujar Bilal menimpali.Momen hangat turut hadir dari pasangan wisudawan program doctor, yakni Dr Anindya Rachma Dwicahyani ST MT dan Dr Benazir Imam Arif Muttaqin ST MT. Berbeda dari Inas dan Bilal, kisah pasangan yang menikah pada tahun 2019 ini telah terjalin jauh sejak studi S1 mereka di Universitas Sebelas Maret (UNS) tahun 2011, yang berlanjut ke studi S2 di kampus yang sama.“Lalu saya lanjut S3 di ITS pada tahun 2021, sedangkan suami saya di 2022,” ungkap sang istri yang akrab disapa Anin tersebut.Lembaran baru di jenjang doktoral ini pun penuh dengan jalan berkelok yang penuh makna. Pada tahun 2022, pasutri asal Solo ini menyambut kelahiran putra pertamanya di tengah padatnya kegiatan riset dan penyusunan disertasi.“Saat itu kami harus mengajak anak kami yang belum genap setahun untuk mengikuti International Conference on Industrial, Mechanical, Electrical and Chemical Engineering (ICIMECE) 2023 di Lombok,” terang sang suami dengan panggilan akrab Ben tersebut.Tak hanya aktif mengikuti konferensi, pasangan penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) ini juga menerbitkan jurnal di Operations Research Perspectives dan Resources Policy terbitan Elsevier. Momen kebersamaan lainnya pun datang dari proses penyusunan disertasi, di mana Anin mengambil topik logistik dan supply chain management, sementara Ben mengenai rekayasa dan manajemen sistem manufaktur.“Tak jarang kami saling bertukar pikiran selama penyusunan disertasi masing-masing,” tambah Ben.Anin dan Ben yang kini sama-sama mengabdi sebagai dosen di kampus berbeda berharap ilmu yang mereka raih dapat membawa manfaat secara luas. Sebagai orang tua, keduanya juga ingin terus menuntun keluarga kecil mereka menuju masa depan yang lebih baik. Sementara itu, pasangan muda Inas dan Bilal menaruh harapan sederhana agar semakin saling memahami dan mampu menjadi sandaran satu sama lain dalam perjalanan meraih cita-cita.Baik Inas dan Bilal maupun Anin dan Ben, keduanya menunjukkan bahwa cinta dan komitmen mampu berjalan seiring dengan pencapaian akademik yang gemilang. Kehangatan kisah mereka pun menambah warna tersendiri dalam gelaran Wisuda ke-132 ITS.