Ilustrasi OpenAI. Foto: ShutterstockPerusahaan kecerdasan buatan, OpenAI, mencatat pendapatan sebesar USD 4,3 miliar atau setara dengan Rp 71,6 triliun (kurs Rp 16.664 per dolar AS) pada paruh pertama 2025. Angka tersebut meningkat 16 persen dibandingkan pendapatan tahun lalu.Dilansir Reuters, Selasa (30/9), OpenAI menggelontorkan uang sebesar USD 2,5 miliar atau setara Rp 41,6 triliun untuk biaya penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan kecerdasan buatan dan menjalankan ChatGPT.Namun demikian, Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut. OpenAI juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.Ilustrasi paket langganan ChatGPT Go. Foto: ShutterstockBerdasarkan laporan Reuters, perusahaan tersebut menghabiskan sekitar USD 6,7 miliar pada semester guna penelitian dan pengembangan untuk pembuatan ChatGPT. Selain itu, perusahaan juga diketahui memiliki sekitar USD 17,5 miliar dalam bentuk uang tunai dan surat berharga pada akhir periode.Laporan tersebut menambahkan, OpenAI berupaya memenuhi target pendapatan setahun penuh sebesar USD 13 miliar dan target pembakaran kas sebesar USD 8,5 miliar.Pada bulan Agustus, Reuters melaporkan bahwa OpenAI sedang dalam tahap awal berdiskusi tentang penjualan saham yang memungkinkan karyawannya untuk mencairkan sahamnya dan kemungkinan valuasi perusahaan tersebut sekitar USD 500 miliar.Sementara itu, perusahaan teknologi multinasional AS, Nvidia, mengatakan minggu lalu akan berinvestasi hingga USD 100 miliar di OpenAI dan akan memasok chip pusat data.***Reporter: Nur Pangesti