Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi. (Sumber: IRNA)JAKARTA - Jenderal senior iran mengatakan negara itu menembakkan lebih dari 500 rudal yang menghantam kilang minyak, pembangkit listrik, pusat penelitian, dan infrastruktur Israel lainnya selama perang 12 hari pada Bulan Juni, menyoroti kerusakan luas dan tewasnya setidaknya 16 pilot Israel dalam satu serangan.Berpidato dalam peringatan "Sacred Defense Week" di Qom pada Hari Senin, Mayor Jenderal Yahya Rahim Safavi, penasihat militer Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan Amerika Serikat dan Israel gagal mencapai tujuan mereka dalam perang agresi pada Bulan Juni dan secara strategis dikalahkan.Rezim Israel, yang tidak mampu mempertahankan kampanye tersebut, terpaksa meminta AS untuk meminta gencatan senjata, katanya, menggambarkannya sebagai bukti kekuatan poros perlawanan dan ketidakmampuan Israel dalam menghadapi kekuatan tersebut.Jenderal Rahim Safavi mencatat, rentetan rudal Iran menimbulkan kerusakan parah di Haifa dan wilayah lain di wilayah pendudukan, yang menargetkan kilang minyak, pembangkit listrik dan fasilitas penelitian rezim Zionis, melansir Tasnim 30 September.Lebih jauh ia mengatakan, salah satu serangan rudal terhadap pusat pelatihan pilot Israel mengakibatkan kematian setidaknya 16 pilot Israel, seraya menambahkan otoritas Zionis telah mencegah publikasi rincian lengkap mengenai korban jiwa dan kerugian material dari perang 12 hari tersebut.Mengacu pada laporan saksi mata dari dalam wilayah pendudukan, jenderal senior tersebut mengatakan beberapa dampak rudal Iran begitu kuat sehingga berdampak "seperti gempa bumi," menghancurkan area dengan radius hingga tiga kilometer.Menekankan perlunya meningkatkan kemampuan pertahanan dan serangan Iran, ia mengatakan, "Pertahanan terbaik adalah menyerang. Jika kita menginginkan perdamaian, kita harus siap berperang. Bangsa yang kuat akan menghalangi musuh."Ia menambahkan, kekuatan nasional harus melampaui kekuatan militer dan mencakup ketahanan internal.