BMKG soal Gempa 6 M Sumenep: Akibat Sesar Aktif Bawah Laut, 4 Kali Gempa Susulan

Wait 5 sec.

Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty ImagesGempa berkekuatan 6 magnitudo (sebelumnya ditulis 6,5 magnitudo) mengguncang Sumenep dan Pulau Sapudi, Jawa Timur.Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan tercatat ada empat kali gempa susulan dengan kekuatan terbesar 4,4 magnitudo."Hingga pukul 00.29 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4.4," kata Daryono dalam keterangannya, Rabu (1/10).Ia menyebut, gempa bumi yang terjadi pada Selasa (31/9) malam itu merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif bawah laut."Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut," ujarnya."Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," sambungnya.Daryono mengatakan gempa ini turut dirasakan di sejumlah wilayah lainnya. Lebih lanjut, ia memastikan gempa ini tak berpotensi tsunami."Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pulau Sapudi V-VI MMI (Semua orang merasakan getaran dan terjadi kerusakan ringan), daerah Sumenep, Pamekasan dan Surabaya dengan skala intensitas III-IV MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.Terasa getaran seakan akan truk berlalu)," ucapnya."Daerah Tuban, Denpasar dan Gianyar dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Tabanan, Buleleng, Kuta dan Banyuwangi dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu)," lanjut dia."Daerah Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah, Malang dan Blitar dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)," demikian keterangan dari Daryono.