Trump Berencana Terapkan Tarif 100 Persen untuk Film Asing

Wait 5 sec.

Presiden AS Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump menaiki eskalator saat tiba untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80, di New York City, New York, AS, Selasa (23/9/2025). Foto: Kylie Cooper/REUTERS Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengenakan tarif 100 persen terhadap semua film yang diproduksi di luar negeri yang ditayangkan di AS. Sebelumnya, rencana ini pernah diusung pada Mei lalu dan dinilai berpotensi mengacaukan model bisnis global Hollywood.Langkah ini mempertegas kebijakan perdagangan proteksionis Trump yang kini menyasar industri budaya. Kebijakan tersebut berpotensi menimbulkan ketidakpastian bagi studio besar yang sangat bergantung pada produksi lintas negara dan pendapatan box office internasional.“Bisnis perfilman kita telah dicuri dari Amerika Serikat oleh negara lain, seperti mencuri permen dari bayi,” kata Trump dalam postingan di Truth Social, dikutip dari Reuters, Senin (30/9).Hingga saat ini, belum jelas aturan hukum apa yang akan digunakan Trump untuk mengenakan tarif 100 persen pada film impor. Gedung Putih juga tidak segera menanggapi bagaimana kebijakan ini akan diterapkan.Studio besar seperti Warner Bros Discovery, Paramount Skydance, dan Netflix tidak segera menanggapi permintaan komentar, sementara Comcast menolak berkomentar.Analis PP Foresight, Paolo Pescatore, menilai aturan ini penuh ketidakpastian dan menimbulkan banyak pertanyaan. “Untuk saat ini, mengingat keadaan yang ada, biaya kemungkinan akan meningkat, dan mau tidak mau akan dibebankan kepada konsumen,” ujarnya.Trump pertama kali merencanakan tarif film pada Mei lalu, tetapi hanya memberikan sedikit rincian. Hal ini membuat pelaku industri hiburan tidak yakin apakah tarif tersebut akan berlaku untuk negara tertentu atau semua impor film.Setelah pengumuman Mei lalu, sebuah koalisi serikat film AS mengirim surat kepada Trump, mendesak pemerintah mendukung insentif pajak untuk produksi film dalam negeri agar lebih banyak proyek film dan televisi kembali ke AS.Berdasarkan data Motion Picture Association, industri film AS mencatat surplus perdagangan sebesar USD 15,3 miliar pada 2023, didukung ekspor senilai USD 22,6 miliar ke pasar internasional.Dari Australia ke KanadaPara eksekutif studio mengaku bingung dengan bagaimana tarif film dapat diberlakukan, mengingat film modern sering kali melibatkan produksi, pembiayaan, pascaproduksi, dan efek visual di banyak negara.Industri film Hollywood kini banyak mengandalkan produksi lintas negara. Proses pembuatan film tidak hanya dilakukan di AS, tetapi juga di Kanada, Inggris, dan Australia karena insentif pajak yang menarik.Selain itu, kerja sama dengan studio asing di Asia dan Eropa juga semakin sering dilakukan untuk mendapatkan pendanaan tambahan, akses pasar, dan jaringan distribusi.Para eksekutif industri menilai, jika pemerintah memberlakukan tarif impor film yang terlalu luas, kebijakan ini justru bisa merugikan ribuan pekerja AS yang terlibat di proyek luar negeri, mulai dari kru produksi hingga seniman efek visual, karena pekerjaan mereka saling terhubung lintas negara.