Melihat Proposal Perdamaian Trump untuk Gaza

Wait 5 sec.

Seorang anak mengibarkan bendera Palestina di atas reuntuhan bangunan di kamp pengungsi Bureij, Jalur Gaza tengah, Senin (22/9/2025). Foto: Eyad BABA / AFPGedung Putih merilis 21 poin proposal perdamaian yang disebut akan mengakhiri serangan Israel di Gaza. Jika proposal ini diterima oleh kedua pihak, diharapkan serangan Israel dapat segera berhenti. Selain itu, sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza--hidup dan mati--akan dibebaskan dalam 72 jam, demikian pula dengan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.Jalur Gaza juga akan dipimpin oleh pemerintah sementara oleh pemerintah teknokratik Palestina, tidak ada peran Hamas dalam pemerintahan, dan Israel tidak akan mencaplok Gaza.Dikutip dari Al Jazeera, Selasa (30/9), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut dan menerima proposal AS. Sementara pejabat Hamas, Mahmoud Mardawi, mengatakan belum menerima proposal perdamaian Gaza secara tertulis.Asap mengepul setelah operasi militer Israel di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza, Selasa (26/8/2025). Foto: OMAR AL-QATTAA/AFPBerikut isi 21 poin proposal itu:1. Gaza akan jadi zona bebas teror yang tidak akan menimbulkan ancaman bagi tetangganya;2. Gaza akan dibangun kembali untuk kepentingan rakyat Gaza;3. Jika kedua pihak (Israel dan Hamas) sepakat dengan proposal ini, perang akan segera berhenti. Pasukan Israel akan menarik diri garis yang disepakati untuk mempersiapkan pembebasan sandera. Selama waktu ini, seluruh operasi militer termasuk serangan dan bombardier akan dihentikan, dan garis pertarungan akan dibekukan hingga persyaratan untuk penarikan bertahap sepenuhnya dipenuhi;4. Dalam 72 jam Israel setelah Israel secara terbuka menerima proposal ini, seluruh sandera, hidup dan mati, akan dipulangkan;5. Begitu seluruh sandera dipulangkan, Israel akan membebaskan 250 tahanan hukuman seumur hidup, termasuk 1.700 warga Gaza yang ditangkap setelah 7 Oktober 2023, termasuk seluruh anak-anak dan perempuan dalam konteks itu. Bagi setiap sandera Israel yang jenazahnya dipulangkan, Israel akan memulangkan 15 jenazah warga Gaza;6. Setelah semua sandera dikembalikan, anggota Hamas yang berkomitmen untuk hidup berdampingan secara damai dan menonaktifkan senjata mereka akan diberikan amnesti. Anggota Hamas yang ingin meninggalkan Gaza akan diberikan jalur aman ke negara penerima;7. Setelah proposal diterima, bantuan penuh akan segera dikirim ke Jalur Gaza. Minimal, jumlah bantuan akan sesuai dengan yang tercantum dalam perjanjian 19 Januari 2025 mengenai bantuan kemanusiaan, termasuk rehabilitasi infrastruktur (air, listrik, pembuangan limbah), rehabilitasi rumah sakit dan toko roti, serta pemasukan peralatan yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing dan membuka jalan;8. Masuknya distribusi dan bantuan ke Jalur Gaza akan berjalan tanpa campur tangan dari kedua belah pihak melalui PBB dan badan-badannya, Bulan Sabit Merah, serta lembaga internasional lainnya yang tidak berafiliasi dengan pihak mana pun. Pembukaan perlintasan Rafah di kedua arah akan tunduk pada mekanisme yang sama yang diterapkan dalam perjanjian 19 Januari 2025;9. Gaza akan diperintah di bawah pemerintahan transisi sementara dari sebuah komite Palestina yang teknokratis dan apolitis, yang bertanggung jawab untuk menjalankan operasional sehari-hari layanan publik dan kotamadya bagi rakyat Gaza. Komite ini akan terdiri dari warga Palestina yang berkualifikasi dan pakar internasional, dengan pengawasan dan supervisi oleh badan transisi internasional baru, "Dewan Perdamaian", yang akan dipimpin dan diketuai oleh Presiden Donald J. Trump, dengan anggota dan kepala negara lainnya yang akan diumumkan, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.Badan ini akan menetapkan kerangka kerja dan menangani pendanaan untuk pembangunan kembali Gaza hingga Otoritas Palestina menyelesaikan program reformasinya, sebagaimana diuraikan dalam berbagai proposal, termasuk rencana perdamaian Presiden Trump pada tahun 2020 dan proposal Saudi-Prancis, dan dapat mengambil kembali kendali Gaza secara aman dan efektif. Badan ini akan menerapkan standar internasional terbaik untuk menciptakan pemerintahan modern dan efisien yang melayani rakyat Gaza dan kondusif untuk menarik investasi;Pesawat menjatuhkan bantuan kemanusiaan di atas Gaza, Minggu (27/7/2025). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS10. Rencana pembangunan ekonomi Trump untuk membangun kembali dan memberi energi pada Gaza akan disusun dengan mengumpulkan panel ahli yang telah membantu melahirkan beberapa kota modern yang berkembang pesat di Timur Tengah. Banyak proposal investasi yang bijaksana dan ide-ide pembangunan yang menarik telah disusun oleh kelompok-kelompok internasional yang berniat baik, dan akan dipertimbangkan untuk memadukan kerangka kerja keamanan dan tata kelola guna menarik dan memfasilitasi investasi ini yang akan menciptakan lapangan kerja, peluang, dan harapan bagi Gaza di masa depan;11. Sebuah zona ekonomi khusus akan dibentuk, dengan tarif dan tingkat akses yang diutamakan yang akan dinegosiasikan dengan negara-negara peserta;12. Tidak seorang pun akan dipaksa meninggalkan Gaza, dan mereka yang ingin pergi akan bebas melakukannya dan bebas untuk kembali. Kami akan mendorong orang-orang untuk tetap tinggal dan menawarkan mereka kesempatan untuk membangun Gaza yang lebih baik;13. Hamas dan faksi-faksi lainnya setuju untuk tidak memiliki peran apa pun dalam pemerintahan Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, atau dalam bentuk apa pun;14. Semua infrastruktur militer, teror, dan ofensif, termasuk terowongan dan fasilitas produksi senjata, akan dihancurkan dan tidak dibangun kembali. Akan ada proses demiliterisasi Gaza di bawah pengawasan pemantau independen, yang mencakup penempatan senjata secara permanen hingga tidak dapat digunakan melalui proses dekomisioning yang disepakati, dan didukung oleh program pembelian kembali dan reintegrasi yang didanai internasional, yang semuanya diverifikasi oleh pemantau independen. Gaza yang baru akan berkomitmen penuh untuk membangun ekonomi yang sejahtera dan hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangganya;Warga Palestina yang mengungsi dari Kota Gaza ke arah selatan berjalan di sepanjang jalan pesisir di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, pada 13 September 2025. Foto: Eyad BABA / AFP15. Jaminan akan diberikan oleh mitra regional untuk memastikan bahwa Hamas dan faksi-faksinya mematuhi kewajiban mereka dan bahwa Gaza yang baru tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara tetangganya atau rakyatny;16. AS akan bekerja sama dengan mitra-mitra Arab dan internasional untuk mengembangkan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) sementara untuk segera ditempatkan di Gaza. ISF akan melatih dan memberikan dukungan kepada pasukan polisi Palestina yang telah diseleksi di Gaza, dan akan berkonsultasi dengan Yordania dan Mesir yang memiliki pengalaman luas di bidang ini.Pasukan ini akan menjadi solusi keamanan internal jangka panjang. ISF akan bekerja sama dengan Israel dan Mesir untuk membantu mengamankan wilayah perbatasan, bersama dengan pasukan polisi Palestina yang baru dilatih. Sangat penting untuk mencegah amunisi memasuki Gaza dan memfasilitasi arus barang yang cepat dan aman untuk membangun kembali dan merevitalisasi Gaza. Mekanisme dekonfliksi akan disepakati oleh para pihak;17. Israel tidak akan menduduki atau mencaplok Gaza. Seiring dengan ISF membangun kendali dan stabilitas, militer Israel akan mundur berdasarkan standar, tonggak sejarah, dan kerangka waktu terkait demiliterisasi yang akan disepakati antara militer Israel, ISF, para penjamin dan AS dengan tujuan Gaza yang aman dan tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel, Mesir, atau warganya. Secara praktis, militer Israel akan secara bertahap menyerahkan wilayah Gaza yang didudukinya kepada ISF, sesuai dengan kesepakatan yang mereka buat dengan otoritas transisi hingga mereka ditarik sepenuhnya dari Gaza, kecuali untuk keberadaan perimeter keamanan yang akan tetap ada hingga Gaza benar-benar aman dari ancaman teror yang muncul kembali;18. Jika Hamas menunda atau menolak proposal ini, hal-hal di atas, termasuk operasi bantuan yang ditingkatkan, akan dilanjutkan di wilayah bebas teror yang diserahkan dari militer Israel kepada ISF;19. Proses dialog antaragama akan dibentuk berdasarkan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi damai untuk mencoba mengubah pola pikir dan narasi warga Palestina dan Israel dengan menekankan manfaat yang dapat diperoleh dari perdamaian;20. Seiring dengan kemajuan pembangunan kembali Gaza dan ketika program reformasi Otoritas Palestina dijalankan dengan sungguh-sungguh, kondisi akan tercipta untuk jalur yang kredibel menuju penentuan nasib sendiri dan kenegaraan Palestina, yang kami akui sebagai aspirasi rakyat Palestina;21. AS akan membangun dialog antara Israel dan Palestina untuk menyepakati cakrawala politik bagi koeksistensi yang damai dan sejahtera.Indonesia dkk Dukung Proposal Perdamaian Trump soal GazaWarga Palestina memeriksa lokasi rumah yang dievakuasi setelah terkena serangan udara Israel di Kota Gaza, 12 September 2025. Foto: REUTERS/Ebrahim HajjajPara menteri luar negeri Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab, Indonesia, Pakistan, Turki, Qatar, dan Mesir mengeluarkan pernyataan bersama menyambut kepemimpinan dan upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza, Palestina.Dalam pernyataan tersebut, para menteri yakin terhadap kemampuan Trump untuk menciptakan perdamaian, dan juga menyoroti pentingnya kemitraan dengan Amerika Serikat dalam menjaga stabilitas di kawasan.Pernyataan tersebut juga menegaskan kesiapan para menteri untuk bekerja sama secara konstruktif dengan AS dan pihak-pihak terkait guna menyelesaikan dan mengimplementasikan perjanjian tersebut dengan cara yang menjamin perdamaian, keamanan, dan stabilitas bagi masyarakat di kawasan tersebut.Para menteri juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan Washington dalam perjanjian komprehensif untuk mengakhiri perang Gaza.Selain itu, menjamin bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Jalur Gaza, mencegah pengungsian warga Palestina, mengamankan pembebasan sandera, dan menciptakan mekanisme keamanan yang menjamin keselamatan semua pihak.Pernyataan tersebut juga menyerukan penarikan penuh Israel, rekonstruksi Gaza, dan pembentukan proses perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara.Hamas Tinjau Proposal TrumpIlustrasi Tentara Hamas. Foto: Mohammed Abed/AFPSumber yang dekat dengan Hamas di Palestina mengungkapkan Hamas tengah meninjau proposal Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri serangan Israel di Gaza."Hamas telah memulai rangkaian konsultasi dengan pemimpin politik dan militer, baik di dalam Palestina maupun di luar negeri," kata sumber itu, dikutip dari AFP, Selasa (30/9)."Diskusi akan berlangsung selama beberapa hari karena rumitnya komunikasi antar anggota kepemimpinan dan gerakan, terutama setelah agresi Israel di Doha," kata sumber itu lagi.Sementara sumber lainnya juga mengkonfirmasi bahwa Hamas sedang meninjau proposal Trump itu.Sementara Qatar yang selama ini menjadi mediator antara Israel dan Hamas mengatakan, Hamas berjanji mempelajari proposal itu secara bertanggung jawab. Qatar juga menyebut akan melakukan pertemuan terkait proposal itu dengan Hamas dan Turki hari ini.Netanyahu Dukung Proposal PerdamaianPresiden AS Donald Trump (kanan) mengacungkan jempol saat menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin (29/9/2025). Foto: Kevin Lamarque/REUTERSProposal perdamaian Gaza yang diusulkan Presiden AS Donald Trump mendapat dukungan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Hal ini disampaikan Netanyahu saat konferensi pers bersama di Gedung Putih pada Senin (29/9) waktu setempat."Saya mendukung proposal Anda untuk mengakhiri perang di Gaza yang mencapai tujuan perang kami," kata Netanyahu, dikutip dari AFP, Selasa (30/9)."Jika Hamas menolak proposal Anda, Pak Presiden, atau jika mereka seharusnya menerimanya dan kemudian melakukan segalanya untuk melawan, maka Israel akan menyelesaikan tugasnya sendiri," lanjut Netanyahu.