Fakta-fakta Ekonomi RI Kuartal II 2025 Tumbuh 5,2 Persen

Wait 5 sec.

Suasana Gedung bertingkat di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTOPertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mencapai 5,12 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan tumbuh 4,04 persen secara kuartalan atau quarter to quarter (qtq).Realisasi pertumbuhan ekonomi secara tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen (yoy), dan lebih tinggi jika dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 4,87 persen (yoy).Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II 2025 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 5.947 triliun, sementara berdasarkan harga konstan mencapai Rp 3.396,3 triliun.Libur Panjang-Permintaan Domestik Dongkrak Ekonomi RI Kuartal II 2025Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyampaikan, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku pada kuartal II 2025 tercatat sebesar Rp 5.947 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan sebesar Rp 3.396,3 triliun. Pertumbuhan ekonomi yang stabil ini menunjukkan masih kuatnya pondasi ekonomi Indonesia, terutama dari sisi konsumsi dan investasi.Dari sisi lapangan usaha, seluruh sektor mencatatkan pertumbuhan positif. Jasa lainnya menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, yakni 11,31 persen. Lompatan ini dipicu oleh tingginya mobilitas masyarakat selama libur Hari Besar Keagamaan Nasional, cuti bersama, dan liburan sekolah, yang turut mendorong kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara.Konsumsi Rumah Tangga jadi Motor Ekonomi RI, BPS Sebut Ada Shifting BelanjaDeputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (5/8/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanKonsumsi rumah tangga masih jadi andalan utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen secara tahunan (year on year/yoy), didorong oleh kuatnya daya beli masyarakat di tengah perubahan perilaku belanja.Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi penopang utama dari sisi pengeluaran. Kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 2,64 persen.Fenomena menarik lainnya adalah perubahan pola konsumsi masyarakat yang kini lebih banyak dilakukan secara daring. Edy menyebut hal ini bisa jadi belum banyak terekspos karena aktivitas belanja online sulit terlihat secara kasat mata seperti belanja langsung di toko fisik.“Kita hanya menyampaikan data, memang konsumsinya demikian. Jadi, ada hal yang baru, yang mungkin belum diungkap adanya fenomena shifting belanja secara offline ke online, barangkali belum pernah diungkap. Kita memang mudah melihat fenomena secara langsung atau secara offline. Tapi secara online barangkali cukup sulit untuk dilihat,” jelasnya.Daerah Penopang Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II 2025: Jawa hingga SumateraMenurut catatan BPS, Pulau Sumatera dan Jawa menjadi penopang ekonomi nasional secara signifikan. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Wilayah BPS, Moh. Edy Mahmud menyebut kontribusi wilayah Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 56,94 persen. “Secara spasial, ekonomi tumbuh di seluruh wilayah. Wilayah Sumatera dan Jawa menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang menguat pada triwulan II 2025 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2024,” ujar dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (5/8).Perbandingan Ekonomi RI dengan Enam Negara Mitra Dagang di Kuartal II 2025Jika dibandingkan dengan negara mitra dagang, pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi, setelah Vietnam dan China.Vietnam mengalami pertumbuhan ekonomi mencapai 8,0 persen pada kuartal II 2025, meningkat 1,9 persen dibanding kuartal sebelumnya sebesar 6,9 persen. Sementara itu, capaian tersebut meningkat 0,7 persen dibandingkan dengan kuartal II tahun 2024 sebesar 7,3 persen.Pertumbuhan ekonomi China pada kuartal II 2025 mencapai 5,2 persen atau mengalami perlambatan 0,2 persen jika dibandingkan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,4 persen. Namun tumbuh lebih tinggi 0,5 persen jika dibandingkan kuartal II 2024 sebesar 4,7 persen.Amerika Serikat (AS) masih mencatatkan pertumbuhan ekonomi 2 persen di kuartal II 2025, sama seperti kuartal sebelumnya. Bahkan, ekonomi AS itu melambat jika dibandingkan kuartal II 2024 sebesar 3,0 persen.Ekonomi Singapura tumbuh 4,3 persen pada kuartal II 2025, capaian tersebut meningkat 0,2 persen dibandingkan kuartal I 2025 sebesar 4,1 persen. Namun, mengalami penurunan 0,9 persen jika dibandingkan pada kuartal II 2024.sebesar 3,4 persen.Ekonomi Malaysia tumbuh 4,5 persen, melambat 0,1 persen dibandingkan kuartal I pada 2025 sebesar 5,5 persen dan melambat 1,4 persen dibanding kuartal yang sama tahun 2024 sebesar 5,9 persen.Sementara itu, Korea Selatan tumbuh sebesar 0,5 persen pada kuartal II 2025, meningkat 0,05 persen dibanding kuartal I 2025. Namun capaian tersebut mengalami perlambatan 1,5 persen jika dibandingkan pada kuartal II 2024 sebesar 2,2 persen.