Ilustrasi rudal Rusia. (Wikimedia Commons/Aleksey Toritsyn)JAKARTA - Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia kini bebas mengambil langkah mengenai pengerahan rudal, menyusul pengumuman yang membatalkan moratorium rudal nuklir jarak pendek dan menengah yang mengacu pada Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty.Peskov mengatakan, Rusia berhak mengambil langkah-langkah relevan apa pun terkait pengerahan rudal jarak menengah dan pendek karena tidak lagi dibatasi."Rusia tidak lagi memiliki batasan apa pun dalam hal ini. Rusia tidak lagi menganggap dirinya dibatasi oleh apa pun. Rusia menganggap dirinya berhak untuk mengambil langkah yang relevan jika diperlukan," jelas Peskov, melansir TASS 5 Agustus.Terkait itu, Peskov mengatakan Rusia tidak akan membagikan detail mengenai hal tersebut, mengingat sensitivitas dan rahasia lantaran terkait masalah pertahanan.Sebelumnya, Peskov mengatakan Rusia berhak untuk mengerahkan rudal jarak menengah dan pendek jika terjadi provokasi NATO di dekat perbatasan negara.Kementerian Luar Negeri Rusia pada Hari Senin mengumumkan, Moskow tidak lagi menganggap dirinya terikat oleh pembatasan diri terkait pengerahan rudal jarak menengah dan pendek, karena persyaratan untuk mematuhi moratorium telah hilang.Kementerian tersebut mencatat langkah-langkah tertentu yang diambil oleh Barat secara kolektif dalam hal proliferasi rudal semacam itu, menekankan langkah-langkah tersebut menciptakan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia."Dengan diabaikannya peringatan berulang kami mengenai hal tersebut dan situasi yang berkembang menuju pengerahan de facto rudal darat jarak menengah dan pendek buatan AS di Eropa dan kawasan Asia-Pasifik, Kementerian Luar Negeri Rusia harus menyatakan bahwa persyaratan apa pun untuk mempertahankan moratorium sepihak atas pengerahan senjata serupa tidak lagi ada, dan selanjutnya berwenang untuk menyatakan bahwa Federasi Rusia tidak menganggap dirinya terikat oleh pembatasan diri yang relevan yang telah disetujui sebelumnya," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia Hari Senin.Kementerian mencatat, sejak 2023 Moskow telah mengamati sistem AS yang mampu meluncurkan rudal jarak menengah dan pendek dari darat telah dipindahkan ke negara-negara NATO Eropa dan kawasan Asia-Pasifik untuk diuji coba selama latihan militer dengan orientasi anti-Rusia yang eksplisit.Diketahui, Perjanjian INF, yang ditandatangani pada tahun 1987 oleh pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan, menghapuskan seluruh kelas senjata rudal yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer (311 hingga 3.418 mil), dikutip dari Reuters.AS menarik diri dari Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty pada tahun 2019, dengan alasan ketidakpatuhan Rusia. Moskow kemudian menyatakan tidak akan mengerahkan senjata semacam itu asalkan Washington tidak melakukannya.Namun, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengisyaratkan Desember lalu, Moskow harus menanggapi apa yang disebutnya "tindakan destabilisasi" oleh AS dan NATO di bidang strategis.