Ilustrasi panduan mengajarkan kedisiplinan pada anak sejak usia 8 bulan (Freepik/azerbaijam_stockers)YOGYAKARTA - Banyak orang tua bertanya-tanya kapan sebaiknya waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan kedisiplinan pada anak? Apakah sejak bayi sudah boleh ditegur atau tunggu sampai mereka lebih besar dan mengerti perintah? Menurut para ahli perilaku anak, kedisiplinan bukan soal hukuman, melainkan proses membentuk kebiasaan dan batasan yang sehat sejak dini. Dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa mulai membentuk fondasi disiplin anak sejak tahun pertama kehidupannya.1. Mulai mengenalkan batasan pada anak usia 8–12 bulanPada usia ini, bayi mulai aktif mengeksplorasi lingkungan sekitar. Mereka belum bisa memahami instruksi kompleks, tetapi sudah bisa merespons nada suara dan ekspresi wajah. Ini saat yang tepat untuk mulai mengenalkan batasan sederhana seperti mengatakan "tidak" saat mereka mencoba hal berbahaya, atau mengalihkan perhatian saat mulai rewel. Kedisiplinan di tahap ini lebih bersifat pengenalan, bukan hukuman.Ilustrasi panduan mengajarkan kedisiplinan pada anak sejak usia 8 bulan (Freepik/prostooleh) 2. Gunakan nada suara yang tegas tapi lembutAnak belajar banyak dari nada suara Anda. Ketika memberi batasan, gunakan suara yang tenang, tapi tegas agar anak mulai mengenali perbedaan antara larangan dan pujian. Hindari berteriak atau menunjukkan emosi yang berlebihan, karena justru bisa membingungkan atau menakutkan anak. Nada yang konsisten membuat anak lebih mudah memahami aturan.3. Alihkan perhatian daripada menghukumAnak kecil belum sepenuhnya bisa mengontrol impuls mereka. Daripada langsung menghukum, lebih baik alihkan perhatian mereka pada aktivitas lain yang lebih aman atau sesuai. Misalnya, jika anak mencoba menggigit kabel, segera pindahkan ke mainan yang aman dan menarik. Pendekatan ini lebih efektif dalam jangka panjang dan membantu anak belajar memilih tindakan yang benar.4. Bangun rutinitas sejak diniKedisiplinan tidak hanya soal melarang, tapi juga soal membentuk kebiasaan yang konsisten. Membangun rutinitas harian seperti waktu makan, tidur, atau mandi akan membantu anak merasa aman dan tahu apa yang diharapkan. Melansir Parents, Selasa, 5 Agustus, anak yang terbiasa dengan pola harian cenderung lebih tenang dan mudah diarahkan.5. Berikan contoh lewat tindakanAnak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang Anda katakan. Jika Anda ingin anak disiplin, tunjukkan disiplin dalam tindakan Anda sendiri. Seperti konsisten dengan janji, menjaga rutinitas, dan bersikap tenang saat menghadapi masalah. Teladan adalah alat pengasuhan yang sangat kuat.Mengajarkan kedisiplinan pada anak bukan tentang memberi hukuman, melainkan membangun pemahaman, kebiasaan, dan batasan sejak usia dini. Dengan pendekatan yang konsisten, lembut, dan penuh empati, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang mampu mengelola perilakunya sendiri. Mulailah sejak dini ajarkan kedisiplinan, karena kebiasaan baik terbentuk dari langkah-langkah kecil yang dilakukan setiap hari.