Ilustrasi pengguna smartphone (foto: Unsplash JAKARTA - Mayoritas masyarakat Indonesia masih mengandalkan mobile data dari operator seluler sebagai cara utama mengakses internet, dengan persentase 74,27% pada tahun 2025. Berdasarkan Survei Profil Internet Indonesia 2025 oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna mobile data tersebut meningkatkan dibandingkan tahun sebelumnya dengan 68,02%. Sementara itu, penggunaan WiFi yang terpasang di rumah justru mengalami penurunan, dari 28,43% menjadi 22,38%, yang menunjukkan bahwa akses internet melalui jaringan seluler semakin mendominasi dibandingkan dengan jaringan tetap. “Jadi memang kebanyakan masyarakat kita menggunakan mobile untuk mengakses internet di Indonesia,” kata Ketua Umum APJII, Muhammad Arif Angga, pada Rabu, 6 Agustus di Jakarta. Dari sisi perangkat yang digunakan, smartphone atau handphone masih menjadi perangkat paling dominan untuk mengakses internet, dengan persentase sangat tinggi di 83,39%. Sementara laptop berada di posisi kedua dengan 11,42%, diikuti oleh Smart TV sebesar 2,52%.Survei APJII ini juga melihat jumlah pengeluaran yang digunakan untuk perangkat internet masyarakat Indonesia cukup bervariasi. Sebanyak 86,56% pengguna smartphone mengaku mengalokasikan anggaran di bawah Rp1 juta untuk data Internet mereka, sedangkan 88,02% lainnya mengalokasikan anggaran sekitar Rp1-1,5 juta untuk data Internet. Sedangkan untuk perangkat laptop, sebanyak 23,13 persen responden mengaku harus mengalokasikan anggaran sekitar lebih dari Rp6 juta untuk data internet mereka.