Menteri Ara Sebut KPR Subsidi Bisnis yang Menjanjikan

Wait 5 sec.

Ilustrasi: Foto: Dok. ANTARAJAKARTA - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengatakan bahwa pembiayaan rumah subsidi merupakan bisnis yang menjanjikan, terutama bila dikelola oleh institusi seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal itu ia sampaikan dalam agenda Penandatanganan Nota Kesepahaman Penambahan Kuota FLPP di Jakarta, Selasa, 5 Agustus.  Ia menilai BRI telah membuktikan kapasitasnya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyalurkan pembiayaan rumah subsidi secara luas dan bertanggung jawab. "Berarti BRI NPL-nya sangat rendah untuk rumah subsidi. Pak, ini bisnis jelas, pak. Bapak konstituennya adalah masyarakat kecil, bapak sudah jalan, termasuk tinggi penyalurannya sampai sekarang. NPL-nya cuma 1,1 persen, bisnis yang sangat jelas sekali," ucapnya. Dengan kinerja yang sudah terbukti, Maruarar pun mendorong BRI agar menambah lagi penyaluran kuota FLPP sebesar 35.000 unit.  "Tadi bapak bilang 25.000 (tambahan kuota penyaluran FLPP), saya yakin bapak kalau 25.000 pasti terlampaui, kalau boleh saya minta tolong tambah sedikit, tambah 10.000 lagi, jadi 35.000. Kalau di BRI itu kecil," lanjutnya. Selain itu, ia mendorong agar bank plat merah ini membentuk divisi khusus perumahan yang kuat agar penyaluran bisa dilakukan secara lebih terstruktur dan berdampak luas ke sektor-sektor penunjang lainnya. "Kalau boleh saya usulkan, buat divisi perumahan yang sangat kuat di BRI. Kenapa? BRI ada 183 ekosistem. Nanti bisa masuk ke pasirnya, masuk ke semennya, kacanya, kontraktornya. Dan bagaimana konsultannya, semuanya, transportasinya, toko bangunannya. Ini akan jadi bagus sekali," usul Maruarar. Maruarar mengingatkan, berdasarkan pengalamannya selama 15 tahun di Komisi XI DPR RI yang membidangi perbankan dan keuangan, sektor perumahan seharusnya bisa menjadi salah satu lini bisnis utama BRI. "Saya lama 15 tahun ada di Komisi XI (tangani) Perbankan, keuangan di DPR. Saya tahu ini harusnya jadi bisnis utama salah satunya di BRI. Karena ini ekosistemnya menurut saya ada di sini. KUR semua ada di BRI, mikro ada di BRI. Harusnya rumah subsidi juga ada di BRI. Dan saya yakin di tangan Pak Dirut, bisnis rumah subsidi di BRI akan makin besar dan makin sehat," ujarnya. BRI Serahkan 1.000 Kunci Rumah Subsidi Dalam kesempatan itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyebut, hingga saat ini, penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan bersubsidi atau FLPP mencapai 105,88 persen, dari target yang ditetapkan 17.700 unit. "BRI telah menyalurkan kuota FLPP mencapai 105,88 persen dari target penyaluran yang sudah diberikan ke kita sebesar 17.700 unit," ujarnya.BRI kembali memperoleh tambahan kuota pembiayaan rumah subsidi melalui skema FLPP menjadi 25.000 unit di tahun 2025. Penambahan ini merupakan bagian dari komitmen BRI dalam mendukung program nasional 3 juta rumah yang diusung pemerintah. Sebagai langkah akselerasi penyaluran, BRI menggandeng Kementerian PKP, BP Tapera, serta asosiasi pengembang untuk menginisiasi kegiatan akad massal serentak. Sebanyak 1.000 nasabah mengikuti akad yang dilaksanakan secara nasional melalui 75 Kantor Cabang BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.