Ilustrasi kantor TSMC di Taiwan (foto: x @kenmoriyasu ·)jakarta - Tiga orang, termasuk dua mantan karyawan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), ditangkap setelah dituduh mencuri teknologi eksklusif dari mitra pembuat chip Apple tersebut. Kasus ini dikonfirmasi oleh jaksa Taiwan.Spionase industri merupakan kejahatan berisiko tinggi dengan potensi keuntungan besar. Dalam kasus ini, TSMC mendeteksi adanya dugaan "kebocoran rahasia dagang" melalui sistem pemantauan internalnya, yang kemudian dilaporkan kepada jaksa.Para tersangka yang ditangkap terdiri dari seorang mantan insinyur TSMC, dan satu orang lagi yang masih berstatus karyawan sebelum akhirnya dipecat setelah aktivitasnya terungkap. Ketiganya dituduh "melanggar undang-undang keamanan nasional," meskipun jaksa tidak menjelaskan detail lebih lanjut.Penyelidikan juga mengarah pada penggeledahan fasilitas milik perusahaan pembuat peralatan chip asal Jepang, Tokyo Electron. Beberapa kediaman dan tempat kerja tersangka juga ikut digeledah oleh polisi.Penangkapan ini bukan satu-satunya tindakan signifikan dalam investigasi ini. Sebelumnya, beberapa karyawan TSMC juga dilaporkan dipecat karena berupaya mendapatkan informasi terkait proses produksi 2-nanometer perusahaan.Apple, yang merupakan klien utama TSMC untuk chip seri A dan M, diperkirakan akan menjadi salah satu pihak pertama yang menggunakan chip 2-nanometer yang rencananya akan mulai diproduksi akhir tahun 2025.Penyelidikan ini merupakan yang pertama dilakukan di bawah Undang-undang keamanan nasional Taiwan yang telah diamandemen tiga tahun lalu untuk melindungi teknologi-teknologi penting, termasuk TSMC yang dianggap sebagai "permata" di industri teknologi negara itu.TSMC memproduksi lebih dari 90% chip canggih dunia, oleh karena itu pemerintah Taiwan mengambil langkah serius untuk melindungi perusahaan tersebut. Perubahan undang-undang ini muncul setelah adanya kasus di mana perusahaan-perusahaan China merekrut insinyur dari perusahaan Taiwan untuk meningkatkan produksi chip mereka sendiri.Bahkan, pada Mei 2024, terungkap bahwa TSMC memiliki kemampuan untuk merusak mesin produksi chip yang mahal dari jarak jauh, untuk mencegahnya jatuh ke tangan pihak lain jika terjadi invasi.