Kapal yang Membawa Rumah Sakit Lapangan dan Pasokan Bantuan untuk Gaza Tiba di Mesir

Wait 5 sec.

Kapal Khalifa bersandar di Pelabuhan Al Arish, Mesir (Sumber: WAM)JAKARTA - Kapal bantuan terbesar Uni Emirat Arab (UEA) yang membawa rumah sakit lapangan lengkap dan 7.166 ton pasokan vital untuk Jalur Gaza, Palestina, telah berlabuh di Pelabuhan Al Arish, Mesir.Kedatangan kapal yang dinamai Khalifa itu disambut oleh delegasi perwakilan kelompok kemanusiaan dan amal, bersama dengan Sekretaris Jenderal Bulan Sabit Merah UEA Ahmed Sari Al Mazrouei serta para pejabat Mesir, dikutip dari The National 5 Agustus.Bantuan penting di atas kapal tersebut akan diangkut dari Mesir ke Jalur Gaza, memberikan jalur hidup vital bagi warga Palestina yang berjuang menanggung beban krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.Kapal Khalifa berlayar dari Pelabuhan Khalifa di Abu Dhabi pada 21 Juli, membawa 4.372 ton makanan, 1.433 ton pasokan tempat tinggal, 860 ton bahan medis dan 501 ton perlengkapan kesehatan.Kapal ini merupakan kapal bantuan kedelapan yang dikirim oleh UEA sebagai bagian dari "Operasi Gallant Knight 3", kampanye bantuan yang diluncurkan setelah pecahnya perang dengan Israel pada 7 Oktober 2023.Sejauh ini, UEA telah memberikan lebih dari 1,5 miliar dolar AS dukungan keuangan kepada Gaza sejak awal konflik, ungkap Kementerian Luar Negeri.Bantuan komprehensif tersebut mencakup lebih dari 80.000 ton bantuan untuk membantu meringankan penderitaan warga Gaza yang menghadapi kekurangan pangan kronis dan akses terbatas ke layanan kesehatan.Sementara itu, sumber medis pada Hari Selasa mengonfirmasi, korban tewas Palestina di Gaza sejak agresi Israel Oktober 2023 telah mencapai 61.020 jiwa, mayoritas perempuan dan anak-anak, sementara korban luka-luka mencapai 150.671 orang, dikutip dari WAFA.Sementara, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan pada Hari Senin, rata-rata 28 anak tewas setiap hari di Jalur Gaza."Kematian akibat pemboman. Kematian akibat malnutrisi dan kelaparan. Kematian akibat kurangnya bantuan dan layanan vital," cuit UNICEF di X."Di Gaza, rata-rata 28 anak per hari telah terbunuh," tambahnya.UNICEF menambahkan, "Anak-anak Gaza membutuhkan makanan, air, obat-obatan dan perlindungan. Lebih dari segalanya, mereka membutuhkan gencatan senjata, sekarang."